Wednesday, September 23, 2009

FW: Sebuah Warisan

Setiap keluarga memerlukan kehadiran seorang Bapak sebagai kepala. Kepala keluarga adalah sumber warisan yang akan meneruskannya kepada generasi selanjutnya. Masalahnya adalah warisan macam apa yang ditinggalkan. Seorang ayah harus mengerti kehendak Tuhan dalam membimbing anak-anaknya (Efesus 6:1-4). Mereka perlu mendapatkan warisan yang kekal dalam menghadapi hidupnya. Banyak orang justru sibuk mempersiapkan warisan materi yang bersifat sementara. Kewajiban kita lebih dari sekedar memberikan kebutuhan fisik anak-anak kita. Ada hal yang lebih penting yang mereka butuhkan dalam menjalani hidup. Mereka membutuhkan kehadiran seorang ayah.

Dalam Alkitab, kita melihat bagaimana Lot membuat pilihan yang hanya berdasar apa yang dilihatnya (Kejadian 13:10-12). Bahkan menurutnya keadaan fisik tanah yang hendak dimilikinya lebih penting daripada kondisi moral Sodom dan Gomorah. Banyak orang di masa kini hanya berfokus pada materi yang dilihat mata mereka dan mengacuhkan kehancuran yang dapat hadir akibat konsekuensinya. Buatlah keputusan seperti Abraham! Dia memusatkan pandangannya pada Tuhan dan mempercayai-Nya meskipun kondisi tanah yang didapatkannya kering. Dia percaya sungguh pada janji Tuhan dan berdiam di tanah yang dijanjikan-Nya. Kita pun harus senantiasa bersandar pada Firman Tuhan. Buatlah keputusan untuk berdiam dalam rumah-Nya karena ada Firman yang hendak disampaikan-Nya pada kita.

Kehadiran seorang bapak sangatlah penting bagi anak-anaknya. Bangunlah keamanan dalam hidup anak Anda! Biarlah mereka senantiasa tahu bahwa Anda selalu ada bagi mereka bahkan di saat-saat genting! Jadilah ayah yang bertanggung jawab di dalam keluarga Anda dan pikirkan lagi warisan macam apa yang Anda hendak berikan kepada generasi selanjutnya. Meskipun sebagian besar dari kita mungkin tidak mendapatkan nilai-nilai Ilahi yang kekal dari ayah kita, namun kita dapat memulainya dari diri kita. Buatlah keputusan dan jadilah generasi pertama di keluarga Anda yang menurunkan warisan kekal kepada anak cucu kita!

Oleh: Ps. Frans Wowor

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Hadapi dan Kalahkan Masalahmu

Masalah dapat tiba-tiba datang dalam kehidupan kita, tetapi sudah waktunya kita berdiri, menghadapi dan mengalahkannya. Kita dapat belajar dari Raja Yosafat yang ketika itu sedang mengatur bangsanya. Tiba-tiba dia mendengar 3 kekuatan bani Amon dan bani Moab dan sepasukan orang Meunim akan maju hendak menghancurkan Israel. Yosafat yang takut mendengar berita ini memutuskan untuk mencari Tuhan.

Bagaimana sikap kita pada waktu menghadapi masalah?

1. Jangan takut dan terkejut (2 Tawarikh 20:15)
Artinya: Hadapi saja masalah itu karena Tuhan menyertai kita. Tuhan akan memberikan kemenangan, terobosan, mujizat, membuka jalan bagi kita. Ia akan memulihkan kita, hanya apabila kita mau menghadapi masalah kita. Tuhan begitu yakin dan percaya bahwa kita akan menang karena Tuhan TELAH melakukan bagian-Nya untuk membuat kita menang, dengan mati di kayu Salib! Yesus mengatakan ”SUDAH SELESAI”. Kalimat ini tertulis dalam Yohanes 19:30, dikonfirmasi lagi di kitab Wahyu 16:17.
Masalah memang harus kita hadapi. Ini bagian yang harus kita lakukan. Masalahnya adalah “Apakah engkau percaya?” (Markus 9:14-24). Karena bagi orang yang percaya, segala sesuatu adalah mungkin! Kita harus percaya bahwa kita bisa keluar dari masalah itu dan keadaan bisa berubah. Ada mujizat yang bisa terjadi dalam hidup kita. Satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa masalah tidak sama dengan Tuhan! Artinya Tuhan lebih besar dari masalah kita!

2. Ada kuasa dalam kesepakatan (Matius 18:19)
Kita harus sepakat dan berada di pihak Tuhan. Kita harus sepakat dengan Tuhan dalam pikiran, perkataan dan tindakan kita. Apapun keadaan yang sedang kita hadapi, ingat dan sepakat dengan janji firman Tuhan. kita harus hidup dengan kesadaran bahwa kita adalah PEMENANG yang penuh dengan berkat dan kemurahan Tuhan! Jangan pikirkan masalahnya tetapi fokus kepada apa yang Tuhan akan lakukan bagi kita (Ibrani 12:2). Percaya bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Tuhan. Apabila kita tunduk kepada Allah, maka masalah tidak ada pilihan lain selain pergi dari hidup kita (Yakobus 4:7). Tuhan tidak pernah merancang kita untuk lari dari masalah kita. Tuhan telah memberikan senjata peperangan dimana semua itu untuk melindungi tubuh bagian depan kita! Jadi apabila kita melarikan diri, tidak ada senjata Allah yang akan melindungi tubuh bagian belakang kita (Efesus 6:14-17).

Ibrani 10:38-39

Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Oleh: Ps.Jahja Gani

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Tidak Ada Alasan Untuk Berdalih

Sebagian besar kegagalan di dunia diakibatkan oleh kebiasaan berdalih. Hampir setiap orang pernah melakukannya. Itu karena kita memiliki kecenderungan untuk mencari kambing hitam ketika berbuat salah. Kebiasaan ini sudah dimulai sejak Adam. Saat jatuh ke dalam dosa, Adam berusaha menyalahkan Hawa. Demikianpun Hawa yang mencoba menimpakannya pada ular. Kabar baiknya, Tuhan selalu memberi kesempatan bagi kita untuk belajar dari kesalahan kita. Namun, tentu kita tidak boleh melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Firman Tuhan diberikan pada kita supaya kita menjadi lebih baik (2 Timotius 3:16). Kita harus belajar dari kesalahan-kesalahan kita! Berhentilah untuk menyalahkan orang lain, termasuk keluarga dan latar belakang kita. Kitalah yang harus membuat keputusan untuk menghentikan tiap kebiasaan buruk pendahulu kita!

Manusia banyak melakukan kesalahan (Yakobus 3:2), karenanya kita harus selalu berubah menjadi lebih baik. Orang yang kaku dan tidak mau berubah merugikan dirinya sendiri. Kita harus senantiasa memperbaharui diri (Roma 12:2). Saat kita berubah, kita akan dapat mengetahui apa kehendak Tuhan, apa yang benar, dan sempurna. Jika kita menolaknya, kita tidak akan tahu hal tersebut meski kita pergi ke gereja setiap minggu. Orang yang tidak mau berubah, tidak akan memiliki hati nurani. Tanpa hati nurani, Anda tidak akan dapat membangun dan hanya akan menghancurkan. Mulai saat ini, berhentilah untuk berkutat dengan pikiran yang negatif. Jika memang kita ingin melihat kehidupan yang lebih baik, kita harus bersedia dididik!

Ada ribuan dalih untuk tidak melakukan apa yang benar, namun hanya diperlukan satu alasan untuk melakukannya! Jangan tinggal dalam kesalahan Anda! Hidup ini seperti pertandingan. Kita harus meninggalkan apa yang ada di belakang kita dan berlari menuju masa depan! Penyesalan hanya akan membuang waktu.

Tuhan berkata bahwa kita lebih dari pemenang. Artinya, secara jujur kita harus mengakui kesalahan kita. Dalih adalah musuh dari keberhasilan! Konsekuensi dari setiap dalih kita akan kita muncul di kemudian hari. Sama seperti Harun yang muncul karena dalih kegagapan Musa serta Ismail yang lahir karena dalih ketidakpercayaan Abraham untuk memiliki anak dari Sara. Kita harus menguburkan segala dalih dan alibi kita untuk terus maju! Tanggalkanlah segala perdebatan (Filipi 2:14-15)! Saat kita tidak menerima serta memberikan dalih, Tuhan akan membawa kita berhasil!

Oleh: Ps.Frans Wowor

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Tidak Terkalahkan

Untuk berhasil dalam kondisi mudah adalah hal yang biasa, namun kita dijadikan lebih dari pemenang bahkan di saat sulit! Seharusnya, kita bukan sekedar melakukan sesuatu, namun melakukan pencapaian yang besar (Hosea 4:6, Daniel 11:32)! Namun kita harus benar-benar mengenal Tuhan sebagai awal dari hikmat! Hikmat bukanlah sekedar pengetahuan intelektual belaka (Amsal 3:13-15)! Di saat seperti ini, kita harus mencari Tuhan lebih lagi dari biasanya! Ada banyak orang baik dan pintar di dunia ini, namun mereka tidak mencapai hal yang besar karena mereka tidak memiliki hikmat. Neville Chamberlain, Perdana Menteri Inggris (1937-1940) adalah seorang jenius. Namun, dia membuat keputusan yang salah dengan membuat perdamaian dengan Jerman. Sebaliknya, Winston Churchill yang menggantikannya (1940-1945) dikenal sebagai seorang pahlawan dan mendapat hadiah Nobel karena berjasa meskipun dia gagap. Itu semua karena hikmat!

Berikut adalah cara mendapatkan hikmat:

1. Mengenal Tuhan (Mazmur 110:10)
Takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat. Berhenti untuk terintimidasi perkataan orang lain karena kita tidak sedang bertanding dengan mereka! Kita sebenarnya sedang bertanding dengan diri kita sendiri. Saat Roh Tuhan ada dalam kita, kita bebas untuk melakukan kehendak-Nya! Mereka yang mengenal Tuhan akan tetap kuat meskipun ada banyak tantangan! Lakukan Firman Tuhan dan jangan terintimidasi perkataan mayoritas orang!

2. Belajar Menerima Kenyataan
Harapan yang tidak realistis akan menuju pada kekecewaan dan kegagalan. Bahkan gagasan yang baik pun mungkin tidak realistis. Jika kita terus menerus gagal melakukan sesuatu, mungkin karena harapan kita yang tidak realistis. Kita harus menyadari bahwa keadaan mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Sebagian orang menolak untuk mendengar kenyataan dan hanya mau mendengar perkataan yang manis. Saat diangkat sebagai PM, Winston Churchill berkata bahwa dia tidak menawarkan apapun selain kerja keras, keringat dan darahnya. Untuk berhasil, kita harus mengeluarkan usaha kita secara nyata!

3. Pisahkan Emosi dan Pikiran (Ester 5:9)
Kita tidak akan berhikmat saat kita emosional. Kesabaranlah yang membawa kita pada keberhasilan. Saat kita dikendalikan oleh emosi kita, itu akan membawa kita menurun! Itulah awal dari kehancuran kita.

Hikmat bukan tergantung dari kualitas intelektual (IQ) Anda, namun pada kerohanian (SQ) Anda!

Oleh: Mrs.Wowor

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Walau Keadaan Mencekam, Ada Harapan Dalam Tuhan

Keadaan sekeliling bisa mencekam, namun kita selalu memiliki harapan di dalam Tuhan. Berhentilah untuk membicarakan besarnya kekuatan musuh yang mengancam! Bicarakan mengenai betapa dahsyatnya Tuhan di hidup Anda! Mungkin kita mengalami ketakutan dan kekhawatiran, namun kita masih dapat memberitakan pada dunia bahwa di dalam Tuhan selalu ada pengharapan!. Kita harus senantiasa mengucap syukur pada-Nya karena Dia telah memberikan kuasa Yesus yang tidak tergoncangkan di dalam kita! (Ibrani 12:28) Saat ketakutan datang, jangan tinggal di dalamnya, lawanlah dengan iman! Jika menyerah, kita menjadi tak berdaya dan ia akan mulai tumbuh dan memerintah di dalam hidup kita. Akibatnya, berbagai cerita menyeramkan mulai timbul dalam benak kita.

Saat kita takut dan kuatir, kita harus berhati-hati dalam bertindak. Keputusan yang dibuat di saat panik tidaklah bijaksana. Kita harus menenangkan diri dulu dan berpikir jernih. Ketakutan dan kekhawatiran tidak dapat mengubah hidup kita. Tenaga kita pun terbuang karenanya dan kita menjadi lumpuh. Banyak orang yang khawatir akan masa depan mereka padahal Tuhan menjanjikan masa depan yang cerah. Kita tidak perlu khawatir karena Tuhan memelihara kita (1 Petrus 5:7). Kita dapat belajar dari Daud yang mungkin mengalami ketakutan karena berbagai peristiwa dalam hidupnya. Namun dia meneguhkan hatinya karena dia percaya bahwa Tuhan adalah keselamatannya! (Mazmur 27:1)

Setiap langkah kita dijaga oleh Tuhan (Mazmur 56:14). Jadi, jangan biarkan ketakutan mengendalikan Anda! Ada pula orang yang takut akan perkataan orang lain tentang dirinya. Seharusnya, kita tidak perlu terusik akan hal itu. Berilah ’makan’ pada iman Anda, maka ketakutan akan mati kelaparan! Jangan menaruh pengharapan Anda pada sekeliling, berharaplah pada Tuhan karena Dia tidak pernah mengecewakan! (Mazmur 42:5) Hanya di dalam Tuhan saja kita akan tenang, di luar Dia kita akan binasa. Bangunlah iman yang kuat di dalam Dia!

Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Meskipun jalan-Nya berbeda dengan jalan pikiran kita, namun itu membawa kebaikan bagi kita. Jika kita mengandalkan pemikiran kita saja, kita akan melewatkan terobosan yang telah disediakan-Nya bagi kita. Eleanor Roosevelt pernah berkata bahwa masa depan tersedia bagi mereka yang percaya akan keindahan mimpi mereka! Bersama Tuhan kita harus terus maju!

Oleh: Ps.Frans Wowor

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Tetap Kuat Dalam Keadaan Sulit

Meskipun banyak hal buruk terjadi di sekeliling kita, hal terburuk yang dapat terjadi adalah apabila kita keluar dari iman kita! Hanya mereka yang mengenal Tuhan, akan dapat tetap kuat dan berani di saat sulit (Daniel 11:32). Untuk tetap berdiri teguh di masa yang sulit, kita harus berjalan dengan iman! Justru, mukjizat selalu terjadi di masa-masa krisis. Sering kali, krisis yang kita alami terjadi karena ketidaktahuan kita. Mintalah kepada Tuhan untuk menyingkapkan kesalahan yang kita tidak sadari!

Masa sulit selalu ada di hidup kita (Matius 6:34). Jangan mengira bahwa kita bisa bebas dari masalah jika memiliki sesuatu. Manusia memiliki kecenderungan untuk menghindari masalah. Hal ini tidak realistis! Masalah dimaksudkan untuk membuat kita makin kuat. Terimalah masalah Anda hari ini dan jangan membesar-besarkannya! Bahkan jika kita mengacuhkan masalah kita, bukan berarti itu tidak ada. Masalah adalah bagian dari kehidupan, namun Tuhan selalu memberikan anugerah yang cukup bagi kita untuk menghadapinya. Dengan masalah, kita akan melihat hal yang belum pernah kita bayangkan. Mukjizat akan terjadi saat keadaan di luar kendali asalkan kita menanggapi dengan benar! Saat masalah datang, ketahuilah bahwa peningkatan menanti Anda! Tuhan sedang menyiapkan sebuah terobosan.

Kita harus selalu ingat bahwa Tuhan selalu melindungi kita (Mazmur 27:1). Dia tidak pernah terlambat menolong kita dan tidak ada satu kuasa pun yang dapat menggagalkan rencana-Nya. Saat masalah datang, kita pun harus bertindak! Mungkin kita punya banyak dalih untuk berdiam diri, namun kita harus melawannya. Tuhan ingin kita bergerak (Kisah Para Rasul 17:28) keluar dari zona nyaman kita. Ketika kita bertindak, kuasa-Nya akan dilepaskan. Jangan berkutat dengan keadaan yang stagnan! Beranilah untuk membuat perubahan! Saat kita bertindak, Tuhan juga pasti bertindak! Mintalah nasehat Ilahi agar Anda mengambil tindakan yang tepat! Tindakan Anda akan menghasilkan kuasa yang besar. Kita dapat menggunakan gerakan yang sudah ada, atau bahkan memulai yang baru. Dari sana, kita akan melihat suatu daya yang besar di hidup kita dan memberkati banyak orang. Jangan fokus pada hasil semata, namun perhatikan prosesnya! Saat kita bertindak, kita akan melihat keberhasilan yang besar karena Tuhan tidak memiliki rencana untuk menghancurkan kita. Pakailah setiap badai untuk terbang lebih tinggi seperti rajawali!

Oleh: Ps.Frans & Mrs. Wowor

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Jangan Habiskan Waktu Anda Dengan Keluhan

Kita selalu mempunyai pilihan untuk menjalani hidup dengan keluhan atau dengan iman. Kita harus mengambil keputusan untuk menaruh harapan kita pada Tuhan karena Dia tidak pernah mengecewakan kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Bahkan meski kita berulang kali tidak setia, Dia tetap setia! Bangsa Israel berulang kali mengeluh saat Musa memimpin mereka keluar dari Mesir. Saat mereka menemui air yang pahit di Mara, mereka mengeluh. Padahal di depan mereka sesungguhnya Tuhan sudah mempersiapkan air dan makanan yang berlimpah di Elim (Keluaran 15:27). Seringkali kita mengeluh saat menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita. Padahal sesungguhnya Tuhan sudah mempersiapkan hal yang baik di depan kita.

Berhentilah mengeluh atau Anda akan melewatkan berkat yang disediakan bagi kita. Orang yang hanya bisa mengeluh tidak akan bisa melihat berkat yang sesungguhnya ada bagi mereka. Kita harus berhenti menggunakan kekuatan dan pengertian kita sendiri untuk mewujudkan keinginan kita. Percayalah kepada Tuhan karena Dia tidak pernah melupakan kita dan hanya memiliki yang baik saja bagi kita. Meskipun keadaan tidak baik, Dia sanggup melakukan perkara yang ajaib bagi Anda! Saat kita mengeluh dan negatif, energi kita akan habis, kekuatan kita menjadi kecil (Amsal 24:10). Jika kita terus berkutat dengan gosip, kita tidak akan bisa melihat berkat Tuhan. Namun, jika kita penuh dengan semangat dan positif, kita akan memiliki kekuatan untuk menghadapi hidup (Amsal 18:14)

Seperti Daud, kita harus membangun semangat kita. Jangan bersandar pada emosi dan perasaan Anda! Milikilah hati yang ceria bahkan di saat keadaan sekeliling tidak mendukung! (Amsal 17:22) Jadilah seperti Abraham yang bahkan di saat dia tidak memiliki dasar untuk berharap, dia tetap berharap juga! Saat kita memutuskan untuk beriman, kita akan melihat janji Tuhan terjadi di hidup kita. Sewaktu kita membuat keputusan yang benar, sesungguhnya Tuhan sedang mempersiapkan hal yang baik bagi kita. Seperti Ester yang membuat keputusan yang tepat di saat bangsa Israel sedang terancam, akhirnya dia diangkat sebagai ratu. Jangan hanya puas dengan keadaan biasa-biasa, karena Tuhan sudah mempersiapkan yang terbaik bagi Anda! Ingatlah, Dia bekerja di dalam segala hal untuk kebaikan kita! (Roma 8:28)

Oleh: Ps.Frans Wowor

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Berkat Dan Mujizat

Berkat dan mukjizat adalah dua kata yang sering terdengar di kalangan orang percaya. Jika kita diperhadapkan di antara dua pilihan tersebut, banyak orang memilih untuk masuk ke pintu ’mukjizat’ agar keadaan mereka berubah dalam sekejap! Sedikit yang menyadari bahwa mukjizat terjadi dalam keadaan kritis. Lebih dari sekedar memberi Anda mukjizat dalam krisis, Tuhan menginginkan agar kita hidup penuh dengan berkat karena Dia telah memberkati kita sejak awal (Kejadian 1:26)! Di dalam kamus, mukjizat didefinisikan terjadi di saat yang tidak normal. Jika kita terus mencari mukjizat di hidup ini, artinya kita hidup naik turun dari satu krisis ke krisis berikutnya. Seakan-akan kita hidup selalu di ujung tanduk. Mukjizat memang diperlukan di saat-saat kritis, namun Tuhan menginginkan kita senantiasa hidup dalam berkat yang melimpah dan selalu naik ke atas!

Tuhan memiliki rencana bagi kita untuk diberkati dan meraih yang terbaik dalam hidup. Saat kita hidup dalam berkat, Tuhan berkata bahwa itu amat sangat baik! Sesungguhnya Dia telah memberkati kita di segala aspek kehidupan kita (Efesus 1:3). Untuk mengalami hidup yang terberkati, kita harus hidup sesuai dengan Firman Tuhan! Salah satunya adalah dengan setia membawa persembahan perpuluhan kita (Maleakhi 3:10-11). Dia bahkan menantang kita untuk mengujinya karena dia tidak ingin kita ragu saat membawa perpuluhan kita. Tuhan ingin melihat iman kita, apakah kita percaya pada-Nya! Dengan perpuluhan ini pula, Tuhan berjanji untuk mengusir belalang pelahap yang menggerogoti hidup kita tanpa disadari. Belalang pelahap inilah yang membuat manusia tidak bisa menikmati hasil usahanya.

Satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa keberhasilan kita hanyalah karena berkat Tuhan! (Amsal 10:22) Karenanya, bawalah persembahan perpuluhan Anda dengan ucapan syukur dan sukacita! Taruhlah iman percaya Anda pada Tuhan yang sudah merencanakan segala yang baik bagi kita!

Oleh: Ps.Frans Wowor

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Kebahagiaan Yang Sejati

Setiap orang memiliki definisi sendiri tentang kebahagiaan. Ada yang merasa bahagia saat dapat makan apapun, ada yang berkata bahagia saat pergi ke mana saja, ada yang mengatakan bahagia jika dapat menikah dengan sahabat dekatnya. Namun semua hal itu bersifat sementara! Kebahagiaan yang sejati hanya ada di dalam Tuhan! Kita menemukan kebahagiaan sejati saat kita dapat berkata bahwa kebajikan dan kemurahan belaka mengikuti kita seumur hidup kita! (Mazmur 23:6) Alangkah terberkatinya kita saat semua kebaikan itu terjadi di hidup kita. Kebahagiaan ini hanya ada di dalam Yesus Kristus dan dapat kita alami sehari-hari.

1. Percayalah sepenuhnya kepada Tuhan!
Jadikan Tuhan sebagai gembala Anda! (Mazmur 23:1) Letakkan Dia sebagai yang terutama di hidup kita! Jangan hanya datang kepada-Nya saat keadaan sulit! Beberapa orang mempercayai Tuhan tidak sepenuh hati. Mereka hanya percaya sementara saja, saat melihat mukjizat. Ketahuilah bahwa Anda sendiri adalah mukjizat itu!

Percayalah pada-Nya senantiasa karena Dia tidak pernah meninggalkan kita! (Ibrani 13:5) Kita perlu mengatakan pada diri kita sendiri dan pada masalah kita “Aku biasa ditolong Tuhan!” Dia mengurapi kita setiap pagi dengan urapan baru. Kebutuhan kita pun dipenuhi dengan melimpah, secara fisik maupun mental.

2. Bersyukur Senantiasa!
Hanya orang yang dapat bersyukur yang akan mengalami kebahagiaan sejait! Orang sulit untuk bersyukur karena keangkuhan mereka. Kita harus bisa bersyukur akan segala yang kita miliki. Jangan pernah berpikir bahwa kita memang layak mendapatkannya! Hargailah setiap kebaikan yang Anda terima dari orang lain dan ucapkan terima kasih. Meskipun kita pernah mengalami kejadian buruk di hidup kita, bukan berarti kita akan mengalaminya lagi. Itu tidak menentukan masa depan kita! Latihlah diri Anda untuk selalu bersyukur! Anda dapat memulainya dengan menuliskan 3 hal baik yang Anda temui hari ini sebelum Anda tidur.

3. Memberi yang terbaik!
Kebahagiaan yang sejati adalah saat kita dapat memberi! Sikap memberi lebih penting dari pemberian itu sendiri. Berikan yang terbaik pada Tuhan, sesama, dan diri kita sendiri! Jika kita ingin mengalami kebahagiaan yang sejati, jangan berpusat pada diri sendiri! Tinggalkan gaya hidup egois!

Kebahagiaan sejati adalah milik Anda dan Anda dapat memilikinya hari ini!

Oleh: Ps.Joeseph Tjoandi

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Berkat VS Krisis

Krisis dapat terjadi setiap saat di hidup kita dan sering membuat orang takut. Akibatnya, mereka panik dan cenderung mengikuti emosi mereka lalu membuat keputusan yang tidak bijak. Dalam keadaan krisis, kita harus lebih mendengar suara Tuhan, seperti raja Yosafat (2 Tawarikh 20:2-3). Jawaban Tuhan seringkali berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Namun, saat kita percaya dan menjalankannya, kita akan menemukan jalan keluar. Tentu saja, untuk menjalankannya, kita memerlukan iman. Panik dan kuatir tidak akan memecahkan masalah kita! Dari begitu banyaknya kabar dan gagasan yang Anda dengar, pilihlah untuk mendengar suara Tuhan saja! Percayalah penuh kepada-Nya! (Yohanes 14:1)

Hal yang terpenting bukanlah bagaimana baik atau buruknya situasi sekeliling, namun apakah Tuhan bersama Anda dan memberkati Anda! Berkat Tuhan-lah yang akan membuat kita berhasil bahkan lebih dari apa yang pernah kita pikirkan atau lihat. Seperti Ishak yang diperintahkan Tuhan untuk terus menabur di masa kering dan orang-orang meninggalkannya. Karena ketaatannya, dia pun mengalami berkat Tuhan yang berlimpah bahkan berkali-kali lipat! (Kejadian 26:12) Berkat Tuhan tidak bergantung pada betapa sulitnya keadaan sekeliling karena Dia dapat memberkati Anda di mana pun Anda berada! Begitu pula dengan kisah janda di Sarfat yang mengikuti saran Elia untuk memberikan persediaan terakhirnya (1 Raja-Raja 17:13-16). Meskipun dia berpikir bahwa itu adalah makanan terakhirnya sebelum mati, namun karena dia taat maka dia terberkati berlimpah-limpah!

Kita harus dapat melihat diri kita sebagaimana Tuhan melihat kita. Bagi-Nya, kita lebih dari pemenang. Seperti Gideon yang di tengah ketakutannya disebut pahlawan yang gagah berani oleh Tuhan (Hakim-Hakim 6:12). Dengarlah apa yang Tuhan katakan dan bukan apa yang orang lain katakan tentang Anda! Jangan pula bersandar pada keadaan sekeliling! Percayalah kepada Tuhan dan tetaplah menabur! Niscaya, Anda akan menuai dalam kelimpahan!

Oleh: Ps.Frans Wowor

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

FW: Merubah Kritik Menjadi Batu Loncatan

Kehidupan ini adalah suatu perjalanan dimana Tuhan mau kita terus bergerak dan tidak tinggal di satu tempat! Kritik, penuduhan dan penghakiman adalah bagian dari kehidupan, dimana kita harus mengerti bagaimana mengatasinya. Sikap kita bisa menjadi masalah itu sendiri yang akan menentukan keberhasilan kita. Sangat mudah bagi Tuhan merubah keadaan, tetapi justru Tuhan memakai keadaan untuk membentuk dan mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28).

Jadi bagaimana sikap kita pada waktu menghadapi kritikan ?

1. Bedakan antara kritikan yang membangun dan kritikan yang menghancurkan
Ketakutan terhadap kritik membuat kita tidak kemana-mana dan tidak berbuat sesuatupun! Jadi, jangan lihat kritikan secara pribadi.

2. Tersenyum
Belajarlah untuk tersenyum pada waktu menghadapi kritikan.

3. Hiduplah dengan iman.
Pada waktu Saudara hidup dalam iman, Saudara akan melihat kesempatan-kesempatan dimana orang lain tidak melihatnya. Kesempatan hanya terlihat bagi mereka yang positif atau beriman! Firman Tuhan dalam Matius 17:20 mengatakan “Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” Jika kita percaya, kita tidak akan mengalami krisis sekalipun di sekeliling kita sedang terjadi krisis. Orang benar hidup oleh iman (Roma 1:17). Iman artinya belum mendapatkan, belum terjadi perubahan dari situasi yang sedang kita hadapi. Justru dalam keadaan yang sulit dan tidak berpengharapan, kita harus percaya. Janji Tuhan tidak tergantung dari keadaan, tetapi dari kepercayaan kita.

4. Terus bergerak maju
Bangsa Israel dikutuki, dituduh, dihakimi, dibenci oleh satu dunia, sikap mereka yang benar membuat mereka terus maju dan memimpin dunia! Dalam kesuksesan selalu ada kegagalan atau kesalahan. Tidak ada orang yang berhasil tanpa pernah mengalami atau melakukan kesalahan. Saudara harus berani untuk mencoba, dan pasti tidak langsung sempurna. Apabila ada kritikan, artinya Saudara sedang melakukan sesuatu! Tuhan tidak melihat hasil, tetapi Tuhan melihat hati. Apapun yang Saudara lakukan, lakukanlah dengan segenap hati.

5. Rendah Hati
Kegagalan adalah hasil dari kesalahan yang terus-menerus terulang. Tidak ada orang yang gagal tiba-tiba tanpa melakukan kesalahan. Biasanya yang membuat kita gagal adalah hal-hal kecil yang kita abaikan. Jadi ada baiknya untuk Saudara memeriksa dan menjadi terbuka dengan diri Saudara sendiri. Karena Tuhan menentang orang yang sombong tetapi memberkati orang yang rendah hati.

6. Lihatlah kritikan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.
Kita bisa melihat dari kehidupan Musa (Bilangan 12:3; Keluaran 18:10-11, 17-19). Musa menerima kritikan dari Yitro, mertuanya yang tidak mengenal Tuhan sebagai masukan. Sikap Musa membuatnya menjadi pemimpin yang besar, ia dikenal sebagai :.

a. manusia terpintar, satu-satunya manusia yang berbicara langsung dengan Tuhan.
b. menulis karya besar.
Musa dapat mengingat semua percakapannya dengan Tuhan di gunung Sinai dan menuliskannya di lima buku Perjanjian Lama.

Oleh: Mrs. Wowor

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

Sunday, September 20, 2009

BS: Berkorban Karena Kasih

Yohanes 1: 19-28, Yohanes memberitakan bahwa dia bukan Elia. Dia juga bukan Yang Diutus. Dia bukanlah Kristus Yesus itu. Itu menjadi prinsip penting tentang apa yang harus dikatakan Yohanes.
Di sini kita melihat bahwa Yohanes tidak mau mengambil sedikit pun keuntungan dari pemberitaannya, tetapi mampu menempatkan diri tentang apa yang harus diberitakan tanpa menambah atau menguranginya. Sekarang dia akan membicarakan tentang Kristus Yesus. Ketika melihat Yesus dia berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” (29-34). Ketika itu Yohanes dan murid-muridnya berkumpul, danYesus berjalan di sana. Kita akan segera mengerti kalau istilah “Anak Domba” itu mengacu kepada Yesus Kristus. Anak Domba menyangkut kepada Dia yang berkorban untuk kita. Tetapi pada konteks saat itu, istilah Anak Domba tentu tidak bisa segera dimengerti sebagaimana kita saat ini. Dalam Perjanjian Lama (PL) gambaran tentang anak domba muncul waktu Abraham mempersembahkan Ishak. Abraham berkata bahwa ia harus memper-sembahkan korban anak domba, tetapi tidak ada, lalu siapa? Maka dipersembahkan-nyalah Ishak. Dan itu yang Tuhan minta. Dalam pergumulannya, Abraham berkata, “Aku percaya Tuhan bisa membangkitkan orang dari kematian”. Dan itu dipersaksikan dalam Ibrani. Jadi, Anak Domba Allah yang harus dikorbankan itu diekspresikan pada anak domba yang harus jadi korban. Tetapi ini harus dipahami, bahwa anak domba yang dikorbankan itu tidak pernah meminta agar dia dikorbankan. Lagi pula dia tidak bisa menolak, karena dia hanyalah seekor hewan domba saja. Lalu dalam peristiwa ketika orang-orang Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, kembali anak domba menjadi simbol daripada keselamatan itu, karena anak domba dipotong lalu darahnya dibuat menjadi tanda di tiang-tiang rumah orang Israel. Maka ketika kematian datang dan membunuh anak-anak Mesir, hal itu tidak terjadi pada anak-anak Israel. Pada masa Abraham, anak domba simbol pengorbanan Ishak. Dalam peristiwa Israel keluar dari Mesir, anak domba jadi simbol dari keselamatan. Ketika orang Israel sampai di Tanah Perjanjian, dalam tata ibadah, domba menjadi penting, karena menjadi bagian dari penebusan dosa. Maka waktu itu sangat banyak domba yang disembelih karena banyaknya dosa orang Israel. Tapi ketika Yohanes Pembaptis berkata, “Inilah Anak Domba Allah…”, orang-orang tidak segera mengerti apa maksud Yohanes. Mereka tidak bisa membayangkan anak domba Allah yang dimaksud Yohanes apalagi menghubungkannya dengan Yesus. Jangan lupa, waktu itu sangat sedikit orang yang mengenal siapa Yesus. Murid-murid-Nya pun tidak semua mengenal siapa Yesus, bahkan ketika Dia disalib. Setelah Dia bangkit pada hari yang ke-3, barulah mereka mengerti apa yang dikatakan-Nya. Waktu Yohanes berkata, “Inilah Anak Domba Allah”, dia bicara tentang sesuatu yang sulit dipahami. Tetapi di dalam kesulitan memahami itu Yohanes justru membuka sebuah pemahaman baru, yang harus dimengerti orang Israel, yang harus mengerti siapa Kristus. Satu pihak sulit dipahami, tetapi di lain pihak harus dipahami, karena itulah jalur keselamatan itu. Sehingga istilah “anak domba” dengan segera menolong mereka untuk mengerti tentang arti penebusan. Tapi, bahwa istilah itu mengacu pada Kristus, mereka tidak mengerti secara utuh. Itu baru akan disingkap secara perlahan. Mengorbankan diri-Nya Kalau mengacu kepada Kristus sebagai anak domba Allah, Kristus bukanlah domba yang dikorbankan, karena Kristus adalah korban yang mengorbankan diri-Nya. Dia adalah Anak Domba yang memberikan diri-Nya. Dari sini kita melihat pergumulan Yesus di Taman Getsemane sangat penting. Saat itu Dia berdoa, “Jikalau boleh cawan ini boleh lalu dari pada-Ku, tetapi bukan kehendak-Ku, kehendak-Mu-lah yang jadi.” Domba tidak pernah bisa meminta atau menolak ketika dia dijadikan korban penebusan dosa. Tetapi Yesus bisa saja menolak kalau Dia mau. Tapi Dia rela. Di sinilah kita mengerti bahwa kasih pengorbanan Kristus di kayu salib bukan sekadar karena Dia mati, tetapi Dia mau mati dalam kedaulatan untuk bisa memilih untuk tidak mati. Yesus rela mati meski tidak punya kewajiban untuk mati. Yesus bisa menolak untuk mati, tetapi Dia mau. Di sinilah kita mengerti kasih yang besar itu. Ini beda dengan domba, yang tidak meminta tetapi juga tak bisa menolak. Dia dikorbankan untuk apa yang dia tidak lakukan. Tetapi sebagai simbol korban ia mirip, karena sama-sama kor-ban. Tetapi Yesus lebih agung dari nilai karena Dia memilih sendiri dalam kerelaan untuk menjadi korban. Waktu Yohanes berkata, “Lihatlah anak domba Allah”, dengan segera sebuah pemahaman besar dan luar biasa sudah dikumandangkan kepada seluruh Israel supaya mengetahui bahwa Dialah Anak Allah itu. Gambaran Kristus sebagai Anak Domba Allah bisa kita lihat dalam Yesaya 53, yang menceritakan bagaimana Kristus Tuhan itu, sang Tunas itu, sang Taruk itu akan dianiaya disiksa di kayu salib. Dan kemudian Paulus juga dengan jeli menangkap dan membicarakannya dalam 1 Kor 5: 7 “Dialah Anak Domba yaitu Yesus Kristus yang disalibkan”. Maka Paulus menangkap terang Yesaya 53. Dan di tengah-tengah itulah Yohanes berdiri mengatakan siapa Yesus. Tetapi ingat, waktu itu pengertian tentang Yesus Kristus sang Anak Domba Allah, tidak seutuh yang kita pahami sekarang. Karena waktu itu murid-murid saja masih banyak yang salah mengerti tentang siapa Yesus. Jadi dalam memahami Alkitab, kita perlu melihat konteks pada waktu itu. Jangan membaca secara konteks kita saat ini. Oleh karena itu, di satu sisi kita ini adalah orang yang sangat beruntung karena mengerti Alkitab dengan utuh: punya Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). Mestinya kita lebih unggul dari orang-orang di jaman PB, dan mestinya melayani lebih hebat, karena kita lebih banyak tahu. Tetapi ternyata kita kalah dari mereka. Dibanding dengan semangat jemaat mula-mula, kita payah. Dan ini menjadi pembelajaran penting bagi kita, bagaimana seharusnya hidup dalam semangat pengabdian kepada Tuhan.
(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Oleh: Pdt Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

BS: Takut akan Tuhan, Memerdekakan Kita

TAKUT kepada Tuhan merupakan tuntutan Tuhan. Sebagaimana tertulis dalam Ulangan 6: 1-3, umat dituntut untuk takut kepada Tuhan, bukan saja satu generasi tetapi semua generasi, artinya bukan hanya orang tua tetapi juga anak-anak. Maka orang tua yang mewarisi rasa takut yang benar kepada Tuhan harus menurunkannya kepada anak-anaknya. Tetapi takut di sini bukan dalam pengertian “ngeri”, tetapi hormat kepada Tuhan. Adalah sangat mengerikan ketika kita tidak lagi punya rasa takut kepada Tuhan. Benak kita yang dipenuhi dosa membuat tidak ada lagi ruang untuk takut kepada Tuhan.
Mengapa kita harus takut kepada Tuhan? Pertama karena Tuhan yang menciptakan kita. Sudah pada tempatnya kita takut pada-Nya, karena Dia bukan saja pencipta, tetapi juga pemelihara. Jikalau Dia tidak mau memelihara hidup kita, mau apa kita? Dia Sang Pencipta yang setia di dalam pemeliharaan-Nya, maka Dia menuntut kita untuk takut kepada Dia. Bukankah itu logis? Tanpa diminta pun sudah seharusnya kita takut kepada Tuhan. Kedua, Dia adalah pencipta dan pemelihara tetapi juga pencemburu. Pengertian pencemburu di sini adalah Dia tidak mau melihat kita berbuat dosa, Dia Allah yang menuntut kita hidup kudus di hadapan-Nya sebagaimana Dia kudus adanya.
Takut akan Allah itu menum-buhkembangkan sikap hormat yang akan memberikan warna keagamaan yang absolutely benar. Ketika agama-agama menampilkan keberingasan, tidak lagi mampu mengekspresikan cinta kasih seperti tuntutan Tuhan, hidup suci seperti tuntutan Tuhan, patut dipertanyakan apakah agama itu betul-betul takut kepada Tuhan, atau hanya sekadar semboyan dan slogan mengatakan takut kepada Tuhan, tetapi pada hakekatnya tidak. Takut akan Tuhan menjadi penting dalam hidup kita, karena tanpa Dia hidup kita tidak mempunyai arah. Tanpa Dia, pergumulan hidup akan menjadi kepahitan dan kesakitan yang menghimpit dan menghancurkan kita. Tetapi di dalam takut akan Allah, kita akan menikmati pemeliharaan itu, yang artinya juga menikmati kehidupan. Di situlah nikmatnya kebersamaan kita dengan Dia.
Takut akan Allah tidak boleh dalam gelap mata yang sekadar sebuah statemen tetapi tidak dipahami secara utuh apa maksudnya. Takutlah akan Tuhan Allahmu karena engkau layak takut kepada Dia, yang sudah menjadikan dan memeliharamu, sehingga tiada satu hari akan bergulir jikalau bukan karena campur tangan Tuhan. Tiada sesuatu pun yang hebat dalam diri kita. Orang yang takut akan Tuhan akan melakukan apa yang Tuhan suka. Orang yang takut Tuhan akan memelihara hubungan baiknya dengan Tuhan melalui perenungan, doa, saat teduh yang membawa dia semakin dekat kepada Tuhan.

Tidak membuat bodoh
Orang yang takut Tuhan akan memiliki hidup yang sangat menyenangkan, menggembirakan semua orang, karena dia men-demonstrasikan buah-buah di dalam kehidupannya. Takut akan Tuhan tidak akan membuat kita menjadi bodoh, kehilangan gairah hidup. Takut akan Tuhan tidak membuat kita terkurung, tetapi justru memerdekakan kita. Takut akan Tuhan akan memberikan berbagai nuansa dan kegembiraan dalam hidup kita. Takut akan Tuhan menolong kita menemukan kesejatian hidup. Alkitab berkata: berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, karena takut akan Tuhan mendatangkan kebahagiaan dan pemahaman dan penge-tahuan. Takut akan Tuhan harus menjadi kekayaan di dalam hidup kita, menjadi kegairahan bahwa Tuhan itu hidup, membimbing dan menuntun kita. Takut akan Tuhan membuat kita merdeka dari rasa takut, karena takut Tuhan secara positif menghilangkan rasa takut atas apa pun, termasuk dalam perjalanan menyongsong masa depan.
Bagi orang yang takut Tuhan, kebahagiaan itu bukan bergantung pada berapa besar ekonomi, berapa sehatnya, tingginya posisi atau jabatan, tetapi tergantung pada berapa takutnya kita pada Tuhan. Maka Tuhan akan memberikan kita kekuatan di dalam kesakitan. Tuhan akan memberikan rasa syukur yang limpah. Ketika kita berlimpah dalam hidup, itu bukan masalah, karena ketika kurang saja pun kita mampu bahagia. Maka kurang, tambah, sehat, sakit, naik turun, itu hanya menjadi dinamika di dalam kehidupan. Tetapi pada inti dan hakekatnya tetap menaruh peng-harapan pada Tuhan. Maka jangan lari dari pimpinan Tuhan. Lakukan kehendak-Nya. Takutlah akan Dia, karena itu akan menjamin bukan hanya dirimu tetapi anak-cucumu, serta memberi ketenangan dan kelegaan.
Banyak orang, hanya untuk menunjukkan keberanian, mende-monstrasikan tidak takut akan Tuhan, dengan cara membuat orang takut pada mereka. Mereka tampil garang, menekan dan menghimpit orang lain. Tapi mereka tidak sadar dia sudah membunuh dan menghabiskan dirinya, kehi-langan cinta kasih dari Tuhan. Orang-orang yang takut Tuhan tidak merasa perlu untuk membuat orang lain takut. Justru orang yang takut Tuhan menimbulkan rasa suka dan senang bagi orang lain, karena dia diliputi dan hidup dalam kebenaran. Orang tua yang takut Tuhan akan memberikan ketenangan bagi batin anak-anaknya. Sebaliknya, suami-suami yang tidak takut Tuhan hanya menciptakan rasa takut terhadap istrinya. Orang-orang tua yang tidak takut Tuhan akan menciptakan malapetaka di dalam rumah tangganya. Anak-anak hanya tunduk karena rasa takut. Jadi kalau mau bahagia keluargamu, takutlah akan Tuhan.
Jadi, camkan dan pikirkan baik-baik. Jangan habiskan rasa takutmu pada tempat yang salah, seperti: takut pada masa depan, takut pada kehidupan. Tetapi habiskanlah rasa takutmu pada tempat yang pas dan tepat: takut akan Tuhan dengan hidup memuliakan nama-Nya. Ini kata kunci dalam kebahagiaan. Karena itu takutlah akan Tuhan, karena memang itulah pusat kebahagiaan dalam hidup kita. Takut akan Tuhan tidak sama dengan mulut kita mengatakan takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan sama dengan hidup mengekspresikan cinta kasih yang utuh dalam buah-buah nyata yang bisa dilihat mata. Dan orang lain bisa menilai dan tahu: “Inilah orang yang takut akan Tuhan”. Ini tidak bisa dimanipulaisi, bukan sekadar gaya dan penampilan, kerohanian, teriakan atau kesaksian, bukan pula demonstrasi keagamaan, tetapi keluar dari hati yang jujur.
Takutlah pada Tuhan dengan memilih ketetapan-ketetapan-Nya, bukan ketetapan dunia, sehingga engkau berani seperti yang dikatakan Yesus: “Kalau mau ikut Aku sangkal diri, pikul salib!”
(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Oleh: Pdt Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

BS: Penginjil Harus Mengalami Pertobatan

DALAM Injil Yohanes 4 dikisahkan tentang dialog Yesus dengan seorang perempuan Samaria. Perempuan ini hidup sangat tercela, berpindah-pindah dari satu pria ke pria lain. Tetapi pertemuannya dengan Yesus mengubah seluruh wawasan hidupnya. Ia menemukan kesejatian dari Yesus yang berkata, “Akulah Mesias, yang sedang berkata-kata dengan engkau”.

Pertemuan yang sangat pribadi itu mengubah seluruh wawasan perempuan itu, mengakibatkan dia bukan wanita asusila lagi, tetapi beragama. Asusila artinya tidak punya susila, agama artinya tidak kacau. Perubahan atau lompatan ini sangat luar biasa, dan terjadi dalam sebuah pertemuan/dialog. Ini bisa terjadi karena Kristus punya kuasa yang melintasi kemampuan dan ketidakmampuan manusia. Kristus menyatakan kuasa-Nya membuat si perempuan itu mengenal dan bergantung pada Dia sepenuhnya. Ia menjadi orang percaya, berubah dari orang berdosa menjadi orang benar.

Sebelumnya dikatakan bagaimana Yesus memberikan prinsip baru kepada perempuan Samaria itu. “Selama ini engkau menyembah kepada allah yang tidak kau kenal”. Orang-orang Samaria memang jatuh ke dalam penyembahan berhala, dan itu membutakan mereka, membawa mereka kepada penyembahan yang salah. Mereka mengerti kisah tentang Juru Selamat, tetapi sudah campur aduk dengan keberhalaan.

Yesus memulai dengan kalimat yang luar biasa: “Mengenal Allah yang benar adalah mengenal Dia dalam roh dan kebenaran”. Artinya, Allah itu roh, bukan fisik (benda). Jadi tidak perlu ke gunung mencari Allah. Allah itu roh, kita tak mungkin menjamah atau membuat-Nya menjadi satu wujud yang kepadanya kita menyembah. Dan kebenaran adalah Allah, firman hidup itu, firman yang membenarkan. Maka kebenaran, yaitu firman, berhubungan dengan Dia. Memahami Dia, memahami kebenaran. Dan kebenaran itu adalah Yesus yang berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup…”

Pertemuan perempuan Samaria dengan Kristus membawa dia menemukan Allah sejati, Allah yang roh itu. Kita harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Dan sekarang Mesias itu ada di depan dia. Karena itu, dia mengalami perubahan yang sangat dahsyat. Sesudah pertemuan yang mengubah hidupnya itu, wanita Samaria itu kembali ke kampungnya, bercerita kepada semua orang tentang apa yang sudah dikerjakan Yesus baginya. Yesus membuka seluruh aib dan dosanya. Dia tak lagi mampu bersembunyi. Kristus tahu seluruh perilaku dan dosa-dosanya. Padahal baru pertama kali itu dia bertemu Kristus. Kuasa Kristus membukakan matanya bahwa dia berhadapan dengan Mesias, anak Allah. Berkat kesaksian perempuan itu, orang Samaria banyak yang jadi percaya.

Kuasa Kristus telah mengubah ketakutan menjadi keberanian yang luar biasa. Wanita yang malu karena hidup sebagai sampah masyarakat, mendadak jadi wanita berani dan luar biasa menyuarakan kebenaran itu. Dia menjelajah kampung, memberitakan tentang apa yang Yesus kerjakan, yakni pengampunan dosa. Satu kampung itu menemui Yesus, mendengar kata-kata-Nya, dan bertobat. Wanita Samaria itu bukan rasul. Dia penginjil yang mengalami pertobatan. Ia bukan calo yang menyuarakan kebenaran tetapi ia sendiri dalam posisi yang tidak benar.



Panggilan dan pertobatan

Penginjil mengalami pertobatan, ini sangat penting. Karena banyak orang menjadi penginjil tetapi pertobatannya diragukan. Orang-orang bertanya-tanya tentang perilakunya yang tidak karuan, gaya hidupnya yang tidak mencerminkan kehidupan orang percaya. Orang mereka-reka, rupanya dia hanya fasih lidah, pintar bicara. Ia minta orang bertobat, tetapi ia sendiri tidak mempunyainya.

Menjadi penginjil harus punya panggilan yang jelas, seperti perempuan Samaria itu. Kristus sudah memanggil dia. Kuasa itu mengubah dan menggugah dia sehingga memiliki keberanian yang luar biasa, bukan karena kemampuan diri tetapi karena kemurahan dan panggilan Allah. Pertobatan harus diikuti panggilan yang aktual. Penginjil diukur dari perkataannya. Perempuan itu tidak berkata-kata tentang diri atau kehebatannya. Tetapi dia berbicara tentang apa yang Yesus perbuat atas dirinya. Kalau sekarang, banyak orang Kristen berbicara tentang dirinya yang hebat, sampai berita tentang Kristus pun tenggelam.

Penginjil bukan hanya diukur dari perkataan, tetapi juga perbuatan. Maka seharusnya setiap orang berkewajiban mengamati mereka yang menyebut diri penginjil atau pendeta, bagaimana perilaku mereka. Yesus sendiri berkata, “Hei orang buta jangan ikut orang buta”. Orang berdosa, orang celaka kau percayakan dirimu pada orang-orang berdosa pula, yang menjadi penginjil atau pendeta hanya untuk perut, bisnis. Bukan Tuhan, tetapi materi yang dia cari. Kau percayakan dirimu pada orang-orang seperti itu, betapa bodohnya kau.

Yesus mengerjakan banyak hal luar biasa dahsyat. Beritakan namanya sungguh luar biasa. Maka perempuan Samaria, yang bukan apa-apa, menjadi “apa-apa”, di tangan Yesus. Yesus tak memanggil dia untuk menjadi rasul, pengkhotbah, dia hanya menceritakan apa yang dialaminya bersama Yesus. Itu tak membuatnya menjadi pemimpin agama. Lain dengan sekarang. Sedikit-sedikit sudah bersaksi ke sana ke mari, dan orang mengenal dia penginjil atau pendeta. Tetapi ketika diuji pemahaman Alkitabnya sangat mengerikan. Timbullah kekacauan. Ini yang disebut experience theology, orang berteologi hanya dari pengalaman, tetapi tidak ada pemahaman tentang firman hidup itu.

Jangan pernah berkata, “Aku hebat dan mampu, maka menjadi penginjil atau pendeta”. Tetapi sebaliknya jangan pernah berkata, “Aku tak mampu karena bodoh…”. Kau hina dirimu, karena kau tak berhak menghina dirimu, karena itu sama saja menghina Allah, seakan-akan Allah tidak mampu mengubah dan memakai engkau dengan cara-Nya. Jangan pernah puji diri, tetapi juga jangan hina diri. Tetapi biarlah Tuhan melakukan apa yang mau dilakukan-Nya terhadapmu. Biarlah engkau menaklukkan dirimu, percaya sungguh pada-Nya, mendengar panggilan-Nya dan berkata-katalah sesuai pimpinan-Nya. Bukan kehendakmu tetapi kehendak Dia, maka Dia akan memakaimu dengan cara luar biasa.

Maka hidup kita akan mengalami perubahan dahsyat dalam perkataan dan perbuatan yang seimbang. Pertobatan dan panggilan yang kuat dalam batin mengakibatkan perubahan-perubahan pada lingkungan, di mana akhirnya orang-orang percaya pada Kristus. Saudara ingin menjadi saluran berkat? Tanya dirimu, sudahkah terima Dia dalam hidupmu? Ceritakanlah kasih-Nya.
(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Oleh: Pdt.Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

BS: Apakah Setiap Opportunity Harus Ditangkap?

Kejadian 13: 1-13, Abraham dan keponakannya, Lot, menghadapi masalah. Tidak memadainya lahan di Negeb yang mereka tempati setelah keluar dari Mesir, menimbulkan pertikaian. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, Abraham menyarankan mereka berpisah. Abraham memberi kesempatan kepada Lot untuk memilih wilayah yang dia sukai. Dan Lot memilih Lembah Yordan yang subur.
Kita sudah melihat bagaimana Abraham dibentuk menjadi bapak orang beriman. Dia pernah gagal tetapi bangun kembali dan membuat hal-hal yang luar biasa khususnya di bagian ini. Perkembangan harta benda mereka sangat luar biasa. Harta Abraham berkembang, harta Lot juga berkembang. Tapi yang perlu kita pikirkan adalah, Lot itu keponakannya yang waktu kecil dibawanya. Artinya, Abraham memberi peluang yang baik bagi keponakannya untuk bertumbuh dan berkembang bersama. Dia tidak memonopoli semua untuk dirinya. Ini bisnis yang sangat kristiani.
Hanya saja kemudian muncul masalah karena lahan. Terjadi perkelahian antara gembala Lot dan gembala Abraham. Tetapi Abraham yang justru mengambil sikap dan berkata: Kita ini sudah diberkati Tuhan dengan harta benda yang luar biasa. Kita ini saudara, kenapa mesti ribut? Janganlah ada perkelahian antara

aku dengan engkau, antara gembalamu dan gembalaku sebab kita ini kerabat (ay. 8). Abraham punya sikap dan membuktikan kedewasaannya, sekaligus kepe-kaannya sebagai seorang pe-mimpin. Dia mengambil inisiatif menciptakan damai, bukan pertikaian. Dia tidak meman-faatkan kesempatan sebagai paman, untuk menekan bisnis keponakannya.
0pportunity atau kesempatan, itu yang akan kita pikirkan. Dalam persoalan ini Abraham punya kedudukan tinggi, dan sebenar-nya keputusan ada di tangannya. Menarik ketika Abraham berkata, “Kita baiknya berpisah, karena lahan yang tidak memadai, karena itu pilihlah dan lihatlah, kau mau ke utara aku ke selatan, kau mau ke barat aku ke timur” (ay. 9). Artinya, Abraham memberi kesempatan kepada Lot untuk memilih. Abraham mengambil posisi rugi. Karena kalau Lot mengambil yang terbaik, Abaraham mendapat sisanya.
Di sisi lain kita melihat Lot yang tidak merasa sungkan meman-faatkan kesempatan. Lot tidak memiliki lagi kepekaan hati nurani. Seharusnya Lot mempunyai itu karena sejak kecil ikut Abraham. Tetapi kuatnya dorongan untuk memiliki harta benda yang lebih banyak lagi, membuat Lot menekan suara hati. Bagi Lot ini kesempatan emas yang tidak akan datang dua kali. Bahwa itu kelihatan tidak etis, menyalip paman sendiri, bodoh amat, yang penting dapat.
Secara logika sederhana, Lot betul, tetapi secara etika di mana rasa sungkannya sebagai kepo-nakan. Di mana penghargaannya? Lot menggunakan kesempatan itu untuk memperkaya diri, bukan untuk hormat diri. Mestinya dia mempersilakan Abraham mengam-bil lebih dulu. Itu sebenarnya kesempatan bagi Lot untuk menyatakan sikap yang baik. Tetapi Lot tidak melihat kesem-patan itu, dia mengambil kesem-patan untuk memperoleh materi. Lot ambil kesempatan untuk keuntungan diri, bukan hormat diri. Lot mengambil kesempatan memperkaya diri, bukan mendemonstrasikan harga diri.

Mata jasmani
Opportunity-nya sama, tetapi Lot memilih yang menyangkut masalah materi. Maka Lot memilih Sodom dan Gomorah karena tempat itu sangat indah. Banyak pohon yang menjanjikan masa depan bisnisnya. Tetapi Alkitab mencatat orang Sodom dan Gomorah jahat, berdosa pada Tuhan. Artinya keputusannya membawanya ke pilihan yang salah, yang dibenci Tuhan. Karena Lot hanya melihat dengan mata jasmani yang memuaskan keinginan materinya. Maka Lot terperangkap dalam sebuah opportunity yang salah. Opportunity memang kesempatan yang tidak boleh disia-siakan, tidak terulang dengan momentum dan model yang sama. Tetapi, apakah setiap opportunity harus ditangkap dan dimanfaatkan? Apakah setiap opportunity pasti sesuai kehendak Tuhan?
Naluri bisnis kita boleh tajam, tetapi perlu juga kita tahu apakah ini Tuhan mau atau tidak? Banyak pilihan yang salah dan berakibat fatal. Karena itu, kita juga harus peka pada pimpinan Allah. Yang baik menurut mata belum tentu baik menurut Tuhan. Pemahaman seperti inilah yang dimiliki Abraham. Dia menyadari opportunity yang sejati datang dari Tuhan. Kalau kita mengatakan Lot itu bisnismen modern, maka Abraham orang yang sangat percaya pada kebaikan, nilai-nilai luhur, yang mendatangkan kebijakan, suka cita dari Tuhan.
Karena itu, belajar dari Abraham, jangan sampai kita salah dalam hidup ini. Seringkali ketidakmampuan melihat opportunity membuat kita marah pada Tuhan. Kita hanya melihat sakit sebagai malapetaka, seakan itu kutuk. Kalau memang Saudara penuh dosa, pantas minta ampun. Mungkin Tuhan memukul dengan penyakit. Tetapi ketika Saudara hidup seperti yang Tuhan ajarkan, dalam ketulusan tetapi bisa sakit, sadarilah ada opportunity yang Tuhan berikan, kesempatan ber-tumbuh dalam iman. Kesempatan melewati ujian iman, kesempatan untuk tahu sejauh mana kuat imanmu, apakah imanmu hanya kalau lagi bahagia, tetapi tidak per-nah mampu mengucap “haleluya” kalau lagi sakit. Padahal kita mengatakan “mengucap syukurlah dalam segala hal”.
Ketika melihat Yesus, di mana kesempatan-Nya di mana kemenangan-Nya, di mana opportunity yang diambil-Nya? Jawabnya sederhana: di Taman Getsemani Dia berkata, “Kalau boleh Bapa, cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi bukan kehendak-Ku, kehendak-Mu-lah yang jadi”. Yesus menangkap opportunity paling pas untuk taat kepada Bapa, bukan untuk menyelamatkan diri.
Kadang-kadang opportunity yang kita ambil memang tidak mengenakkan untuk ukuran dunia. Tetapi jangan takut, cinta kasih Allah menjangkau kita. Dia menolong kita dari berbagai kesulitan. Karena itu, selamat berjuang, nikmati apa pun pilihan yang Tuhan berikan. Masuki hari-harimu dengan penuh gairah dan kebangunan. Ada persoalan hari ini? Bangun dan lihatlah, Tuhan sudah menyiapkan kesempatan itu bagimu. Tetapi kalau kau bersalah, sadari kesalahan. Itu pun opportunity untuk mengakui dosa di hadapan Tuhan, bukan melulu memikirkan bisnis atau kesehatan, tetapi hubunganmu dengan Tuhan.
(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Oleh: Pdt. Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

BS: Miskin Harta, Kaya Cinta Kasih

Setiap orang Kristen harus menyadari bahwa sebagai orang percaya dia diberi anugerah oleh Allah untuk ambil bagian menolong banyak orang, bukan mengurung diri di menara gereja untuk memuaskan diri sendiri dan berkisah tentang keberhasilannya tanpa peduli orang lain. Untuk itu Injil harus melebar, menjangkau setiap orang di berbagai sudut. Maka pelayanan itu sangat penting bagi kehidupan gereja, karena gereja yang tidak memiliki misi (misioner) tidak dapat lagi disebut sebagai gereja, karena gereja dipanggil justru untuk melakukan pelayanan di tengah-tengah masyarakat.

Di dalam 2 Kor 8: 1-5 dibeberkan tentang tindakan jemaat Makedonia yang sangat luar biasa. Secara ekonomi mereka mengalami kesulitan dan kepahitan. Orang-orang Makedonia tidak memiliki cukup uang, maka mereka dikatakan sangat miskin. Tetapi di sisi lain mereka sangat kaya, bukan kaya harta tetapi kaya di dalam cinta kasih, kemurahan, kepedulian pada orang lain. Mereka begitu mudah menolong orang lain, sekalipun miskin dalam keuangan. Mereka hanya kaya akan kemurahan. Ada banyak orang kaya di dalam keuangan, tetapi miskin dalam kemurahan. Ada banyak gereja terjebak dalam dilema seperti ini: mampu membangun diri tetapi tidak mampu membagi diri.

Apa yang dilakukan orang Makedonia memang sangat luar biasa. Mereka telah mendahului dan bekerja lebih dari apa yang dikerjakan orang Korintus. Secara finansial kemampuan jemaat Korintus di atas Makedonia, tetapi semangat Makedonia jauh di atas semangat Korintus. Oleh karena itulah apa yang dikerjakan oleh jemaat Makedonia, menjadi pemikiran yang sangat serius bagi kita. Di tengah kondisi yang sulit dan pahit, pencobaan berat dalam berbagai penderitaan, namun sukacita mereka meluap. Meskipun mereka sangat miskin namun kaya dalam kemurahan. Mereka memberi menurut kemampuan, bahkan melampaui kemampuan mereka. Mereka bagai janda miskin dalam kitab Injil, yang memberikan persembahan dari apa yang dia tidak punya. Artinya, ketika dia memberikan apa yang ada padanya maka habislah persediaan. Entah bagaimana dengan hari esok bahkan hari ini, bukan jadi pertanyaan baginya. Tindakan itu membuat Yesus memberikan apresiasi atau penghargaan luar biasa.

Sama seperti jemaat Makedonia, yang ketika memberi persembahan tidak bertanya bagaimana hidup mereka nanti, tetapi apa yang mereka lakukan sekarang. Sebuah pemikiran yang sangat jenius di dalam kekristenan. Bagi saya, kejeniusan itu bukan karena bisa menemukan teori fisika. Jenius bisa juga bagaimana Anda bisa menangkap betul-betul pimpinan Allah dan bertindak secara luar biasa. Karena banyak orang Kristen yang jadi bodoh di hadapan Tuhan, selalu mengeluh, selalu merasa kurang ini dan itu, seakan Tuhan tidak hidup, tidak mampu menolong dia.

Tetapi orang-orang di Makedonia saya katakan jenius karena mereka tahu bahwa Allah yang hidup itu yang sudah menebus mereka, maka urusan kecil bagi Dia untuk memampukan, mencukupkan kebutuhan mereka. Karena itu Paulus juga melukiskan bagaimana orang-orang Makedonia mampu menangkap bahwa Kristus Yesus ialah Allah yang mahakaya yang mau hidup miskin, supaya di dalam kemiskinan-Nya kita menjadi kaya. Itu bukan membicarakan bahwa Allah menjadi miskin, dan di dalam kemiskinannya itu kita menjadi kaya—kaya uang, tapi kaya cinta kasih.




Saya sangat terobsesi dan belajar banyak dari orang-orang Makedonia, semangat mereka luar biasa. Nama-nama jemaat tak tercatat, tetapi pekerjaan penginjilan yang sangat hebat itu tercatat di Makedonia, dan bergerak ke berbagai tempat. Mereka sangat peduli dengan orang lain. Maka marilah menjadi orang-orang Kristen yang tidak menggerutu, “Tuhan, kenapa aku miskin?”. Saya berkata, Makedonia miskin tetapi tidak pernah menghina dirinya. Tetapi jangan pula kita membangun suatu struktur pemahaman yang salah: “Ikutlah Yesus maka engkau kaya”. Celakalah mereka yang mengatakan hal-hal seperti itu. Jemaat Makedonia tidak seperti itu. Janda miskin tidak seperti itu. Kita tidak perlu kaya hanya supaya bisa melayani Tuhan.

Gereja perlu dikembalikan ke jalan yang lurus, kepada konsep yang benar: memberi bukan karena kau kaya tetapi karena kasih karunia Allah. Percaya bukan supaya kau kaya, tetapi supaya diperkaya di dalam cinta kasih karunia-Nya memahami makna hidup, sehingga kau berbeda dengan orang lain. Tuhan tahu bagaimana mencukupkan kita. Dia tidak akan membiarkan kita kere dan mati kelaparan karena percaya pada Dia. Allah mampu berbuat segala perkara. Karena itu, biarlah semangat Makedonia menjadi semangat kita hidup melayani di mana pun kita berada, di gereja, atau di yayasan, tetap setia melayani Tuhan.

Lihat sekitarmu, banyak orang yang belum mengenal Kristus. Jangkau mereka. Banyak orang kesulitan, dan menjerit dalam kemiskinan materi karena mereka tak punya Allah. Datanglah pada mereka, ajari mereka bahwa di dalam Tuhan ada kekuatan nyata. Jangan hina dirimu dengan berkata, “Aku hanya orang miskin tidak bisa apa-apa”. Justru kau bisa apa-apa. Katakan pada Tuhan, “Tuhan, tolong aku untuk melakukan apa yang Kau mau”.

Dan kau yang kaya jangan hanya memperkaya diri dan berkata “Tuhan memberkatiku”, seperti dilakukan banyak orang Kristen, yang hanya berteriak tentang apa yang dia dapatkan, tetapi tak berani berkisah tentang apa yang telah dia lakukan. Jangan berhenti ambil bagian melayani, maka kau akan tahu betapa kayanya Allah di dalam hidupmu. Karena itu mari kita berkarya nyata di mana pun kita berada.

Biarlah segala puji dan hormat kembali kepada Dia, Tuhan yang hebat, Yesus Kristus yang telah menebus kita. Kebahagiaan kita ketika Ia menolong kita, bukan mencari kebahagiaan mengikut Dia. Karena ia telah memberikan nyawa-Nya sebelum kita tahu apa-apa. Terpujilah Tuhan yang telah memulai “proyek” dan akan menyelesaikannya.
(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan).

Oleh: Pdt.Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

BS: Penebusan Kristus Memberi Kita Hidup Baru

Menurunnya kualitas hidup manusia, itu fakta yang tidak bisa diban-tah. Di jaman Adam manusia bisa hidup hampir seribu tahun. Teta-pi sejak jaman Nuh manusia paling banter hidup 120 tahun atau berkisar 12% dari manusia pertama. Kemudian di era Musa, umur manusia paling banter 70 tahun. Bila sekarang orang hidup 80 tahun, masih sehat, kita harus bersyukur sekali. Maka dibanding usia manusia pertama ke sekarang, yang sisa hanya sekitar 7%. Drop jauh sekali.
Dosa membuat kualitas hidup manusia makin hari makin turun. Tetapi jangan lupa, di sana masih ada kasih karunia. Tuhan menye-lamatkan Nuh, menggambarkan penyelamatan bagi orang per-caya dari tengah kekacauan. Jaman Musa kita melihat kasih karunia Tuhan membawa umat keluar dari tanah perbudakan. Tidak ada satu orang pun yang sempurna. Tapi Tuhan kita sem-purna, dan Dia akan menyem-purnakan kita dalam kekurangan kita, kalau kita hidup menaruh harap pada Dia.


Yang kedua, bukan saja kualitas hidup manusia yang makin parah, tapi juga kualitas bumi. Bumi makin rusak. Salah satu contoh, efek rumah kaca membuat suhu bumi makin hebat. Menurut para ahli, 2 juta tahun lagi bumi meledak karena panas. Alam makin sulit ditebak, musim semakin ekstrim. Dulu banyak minyak, sekarang krisis. Bahkan di mana-mana krisis air. Dua puluh tahun lalu udara segar, sekarang polusi, tahun depan makin polusi karena kendaraan bermotor makin bertambah. Dulu penyakit manusia menular ke manusia, sekarang dari ayam ke manusia. Semua serba turun, hanya dosa yang naik.
Dunia ini makin hari makin jahat, karena dunia menuju titik nadirnya. Dunia menuju titik nol, kehancuran. Daud bertanya, “Siapakah manusia ya Tuhan, hanya debu yang hanya tampak sekejap lalu berlalu”. Ya, itulah kita, terutama jika bumi meledak hancur. Tsunami datang saja kita sudah babak belur, apalagi jika planet meledak. Sangat mengeri-kan. Itu fakta, dan fakta itu sedang bergerak menuju titik nadir. Tapi, dalam waktu yang jahat itu kita jangan terjebak menjadi jahat, tetapi kita coba sadar untuk hidup seperti yang Tuhan mau supaya keselamatan yang diwaris-kan menjadi milik kita, membawa kita pada Tuhan. Kejahatan bertambah, itu bukan karena ketidakberdayaan Kristus, bukan karena kurang sempurnanya penebusan. Justru karena pene-busan Kristus bumi harus hancur. Lho? Ya, manusia harus mati supaya dapat kebangkitan tubuh yang baru. Maka penebusan yang sempurna akan memberikan yang baru, yang lama dibuang.
Kejahatan makin hebat, tetapi kita harus lulus seleksi, supaya masuk dalam kelas diperbaharui. Jadi, jangan bingung kalau dunia makin jahat. Yang bingung adalah kalau kita tidak mengerti kenapa dunia makin jahat. Jadi, pelajarilah Alkitab. Kita sedang berjalan menuju akhir jaman. Jadi jangan takut, marah, kecewa. Tidak ada yang salah ketika kita percaya pada Tuhan. Proses yang menyakitkan akan menuju pada titik kemenangan. Waktu dan kejahatan tidak bisa dicegah. Oleh karena itulah Paulus berkata, “Bagaimana menyikapi waktu dan kejahatan?” Pertama, sadarilah status hidupmu. Kau bukan lagi hidup yang lama, tetapi yang baru. Ariflah, jangan bodoh! Itu kata Paulus.

Merusak bumi
Manusia lama hidup dengan gaya lama, merusak bumi. Tapi itu bukan kita. Manusia bodoh merusak sesamanya. Tapi itu bukan kita. Kita hidup mengasihi sesama, memelihara bumi sedapat bisa, bertanggung jawab. Maka jangan bodoh, pergunakanlah waktu ini sebaik-baiknya. Jangan pernah berkata, “Ngapain lagi memelihara bumi, toh akan hancur”. Memang bumi akan hancur, tetapi tanggung jawab kita memelihara, harus kita lakukan, bukan malah ikut-ikutan menghancurkan. Tuhan menyuruh kita memelihara dan mengelola bumi. Orang lain merusak, biarlah itu tanggung jawab mereka. Kita yang memelihara sudah menjalan-kan kewajiban. Ingat status hidup yang baru, bukan yang lama.
Hiduplah dan bertindak dengan benar dengan cara menelanjangi dosa, sehingga kita tidak boleh pasif tetapi aktif. Kalau kita hidup sebagai orang baru, lakukanlah kebenaran. Maka waktu melakukan kebenaran, kita aktif menghancur-kan dosa. Nyatakan kebenaran. Itulah yang dikatakan Tuhan: “Jadilah garam dan terang dunia”. Itulah orang yang sudah ditebus Tuhan, mereka punya kesempatan mempergunakan waktu untuk hal yang benar. Selagi waktu membawa dunia merosot pada kejahatan, orang percaya harus menangkap orang jahat itu, membawa kepada Tuhan. Itu perjuangan kita, menolong orang yang sedang menuju kehancuran.
Kejahatan yang bertambah dengan cepat harus diimbangi dengan penyebaran Injil lebih cepat lagi. Apa yang kau punya: kemampuan, intelektual, pakai untuk memberitakan Injil. Banyak anak muda bekerja untuk sukses. Banyak anak muda yang terlalu cepat sukses, gaya hidupnya luar biasa. Mungkin dia nggak sombong tetapi egois, mobil kelas atas. Itu tidak salah, tetapi hati-hati, hidup kan bukan cuma hari ini, besok masih ada, sehingga pemakaian uang harus efisien. Kalau mobil supermewah, biayanya superma-hal, duitnya habis pun super-cepat.
Maka waktu harus kita manfaatkan. Waktu ngerumpi, jadikanlah saat membahas Injil secara populer. Dunia makin cepat menuju kehancuran, maka kita harus makin cepat menyelamatkan seberapa yang bisa kita selamatkan. Alkitab berkata, “Satu orang bertobat, malaikat bersorak sorai”, karena malaikat tahu betapa ngerinya suatu kehancuran. Sayang, manusia kurang tahu betapa berharganya satu jiwa.
Waktu akan menggilas, kejahatan makin menggila, tetapi jangan pernah takut. Kalau kau orang benar itu, yang percaya kepada Tuhan, tak ada yang perlu kau takutkan. Ini pertarungan. Ayo kejar-kejaran dengan waktu. Masuki tahun 2009 dengan kesadaran bahwa kejahatan makin menggila dan menjadi-jadi. Itu berarti kita bekerja juga harus menggila untuk menyelamatkan orang berdosa. Pertolongan Tuhan akan memampukan kita untuk menunjukkan kualitas hidup sebagai orang percaya, yang menaik di tengah turunnya kualitas hidup orang tidak percaya. Selamat berjuang dan selamat tahun baru 2009.
(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Oleh: Pdt.Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

BS: Hidup Bahagia bila Dekat 'Sumber Hidup' Itu

Saudara terkasih, Mazmur
36: 6-10 dengan begitu
indahnya memaparkan bagaimana kasih setia Tuhan dinyatakan dalam kehidupan orang-orang benar. Sang pemazmur melihat bahwa kasih Tuhan itu sampai ke langit. Istilah “kasih Tuhan itu sampai ke langit” untuk menunjukkan betapa tidak terbatasnya kasih itu bagi orang-orang yang dikasihi-Nya, betapa kasih itu melintasi segala ukuran (unlimited), tidak bisa dikurung. Manusia tidak pernah mampu melukiskan kasih Allah. “Dia setia sampai ke awan”, ini untuk menunjukkan ketidakterbatasan kesetiaan Tuhan. Alkitab berkata, “Sekalipun kita tidak setia Dia akan tetap setia”. Ini suatu hal yang luar biasa yang dikerjakan-Nya di tengah kehidupan manusia.
Keadilan-Nya bagai gunung. Satu keadilan yang mengatasi apa pun juga, keadilan yang nyata terlihat, tidak tersembunyi. Sebuah keadil-an yang begitu sederhana untuk dipahami. Dan hukum-Nya seperti samudra menguasai segalanya, menjangkau seluruh tepi, dan tidak bisa dipermainkan. Di sini kita melihat Tuhan itu penuh cinta ka-sih, penuh dengan kesetiaan, pe-nuh dengan keadilan. Maka dalam kehidupan orang-orang percaya, dan mengandalkan Tuhan, pasti ada gairah luar biasa.
Mungkin kita sering berkata,

bahwa mudah mengatakan Tuhan itu penuh kasih, setia dan adil, menegakkan hukum, tetapi dalam kenyataannya kita menga-lami kepahitan dan kegetiran. Habakuk saja, seorang nabi, ber-seru kebingungan atas realita hidup. Ia berteriak, “Mengapa hukum datang terbalik, keadilan dijungkirbalikkan ya Tuhan!” Tetapi justru Tuhan menjawab, “Engkau akan melihat hal yang tidak pernah terbayangkan. Engkau akan melihat hal-hal yang lebih mengerikan!” Gugatan Habakuk bukan dijawab Allah, justru Allah mendemonstrasikan kenyataan yang sangat menakutkan dan tidak terbayangkan (Habakuk 1).
Tetapi yang luar biasa adalah ketika pada bagian akhir Habakuk berkata, “Sekalipun gandum itu tidak panen, tidak akan jadi masalah. Sekalipun tidak berbunga tidak menjadi masalah”. Kenapa dia berkata demikian? Karena Habakuk bukan lagi melihat apa yang dilihat mata, tetapi apa yang hanya bisa ditangkap oleh iman yang dalam dan kuat. Dia menemukan kesejatian bahwa Allah adalah Allah yang penuh cinta kasih, setia, adil, dan menegakkan hukum.
Jika ingin mengenal Allah sebagai sumber hidup, maka kita tidak dapat mengukur Dia dengan logika atau apa yang dilihat oleh mata, tetapi mesti melihat jauh ke dalam, menggali dan mene-mukan kesejatian Allah yang hidup itu, karena Dia memang sumber hidup sejati yang menghidupi kita yang percaya kepada-Nya. Oleh karena itu, sudah pada tempatnya jika kita menaruh pengharapan kepada Tuhan. Sudah seharusnyalah jika kita meletakkan seluruh kehidupan kita di bawah kaki-Nya, dan memasrahkan diri ke dalam pemeliharaan-Nya.
Jadi, setiap orang percaya tidak perlu gentar, melainkan memainkan peran yang diberikan Tuhan sehingga sungguh mengalami kegairahan dalam hidup, beroleh kemenangan karena ketaatan, karena orang-orang yang percaya kepada Tuhan tidak akan pernah ditinggalkan. Mereka akan menemukan kesejatian dalam pengalaman-pengalaman indah, dan berkata, “Tak menjadi penting apakah aku sehat atau sakit, kaya atau miskin, karena bukan itu yang menjadi pemikiranku, tetapi kekuatan keteguhanku berpegang dan beriman kepada Dia, Allah yang hidup itu”.

Berbahagialah
Berbahagialah jika Dia memberi kita kesehatan dan harta. Tetapi kebahagiaan itu akan hilang, ketika sumber hidup, Allah itu, tidak lagi menghidupi hidup kita. Oleh karena itu, di dalam pergumulan hidup mari kita menyoroti dengan tajam seluruh kenyataan hidup. Sehingga jangan salah paham lalu menggugat bahwa Allah tidak memelihara, dan tidak mau tahu persoalan kita. Ketidakmengertian kita tentang Dia sebagai Allah sumber hiduplah yang membuat kita salah paham, seakan-akan Dia tidak memelihara kita. Dia mencukupkan kita di dalam kebutuhan. Dia menjamin kita, karena itu kenapa marah dan kecewa jika terbelit masalah? Tak ada yang perlu disesalkan. Tuhan tidak pernah salah dalam bertindak. Kitalah yang salah memahami kasih dan pemeliharaan-Nya.
Oleh karena itu, mari terus menjelajah, melihat bahwa Tuhan campur tangan dalam kehidupan alam semesta. Dia tidak pernah menjadi pencipta yang kemudian melepaskan segalanya dan membiarkan itu rusak. Dia pemelihara yang bertanggung jawab. Dia mencipta dan memelihara seluruh ciptaan-Nya. Kurangnya perenungan akan hal ini membuat kita kurang memahami kasih itu, dan membuat kita kurang merespon atau kurang dalam bersekutu dengan Dia. Akhirnya kita kadang kehausan karena tidak menemukan kasih yang luar biasa itu.
Dalam pergumulan hidup, biarlah kita belajar untuk bergantung pada Tuhan, Dia-lah yang memberi kenikmatan dan kesenangan kepada setiap manusia, karena dikatakan, “Mereka mengenyang-kan dirinya dengan lemak di rumah-Mu. Engkau memberi mereka minum dari sungai-Mu”. Betapa indah dan memuaskan kehidupan yang diberikan Tuhan kepada orang yang percaya kepada-Nya. Mereka mengalami kepuasan kegairahan di tengah kehidupan.
Apa yang dikerjakan Tuhan bagi orang percaya sangat luar biasa dan tidak pernah terbayangkan akal yang terbatas. Ini membuat kita terkejut dan tersentak. Tetapi itulah Tuhan di dalam keajaiban cinta kasih-Nya. Maka umat yang menerima Dia, menjadi umat yang berbahagia. Ketika kurang bahagia, bukankah ada baiknya kita introspeksi diri, mengapa tak mampu menikmati cinta kasih itu? “Berbahagialah orang yang Kau pilih dan Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu, kiranya kami kenyang dengan segala yang baik di dalam rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus” (Maz 65: 5). Maka dalam konteks ini kita melihat kekenyangan bukanlah sekadar kekenyangan perut (jasmani) tetapi lebih dari itu, yakni kekenyangan jiwa (rohani). Kepuasan hidup ada apabila kita dekat Allah, sumber hidup itu.
Allah menjamin setiap langkah kita, baik suka maupun duka, jasmani maupun rohani. Karena itu kita harus berpegang teguh dan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya, jangan sampai terjebak pada perangkap yang membuat kita lemah. Jangan sampai terperangkap iblis yang mengajar kita menuduh dan menggugat seakan Tuhan tak peduli lagi. Bertarung dan berperanglah dalam hidup untuk menemukan kesejatian sehingga kita tampil menjadi pemenang yang memuji dan memuliakan Dia, Tuhan, sumber hidup.v
(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Oleh: Pdt.Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

BS: Kasih Harus Dibuktikan dengan Tindakan

KASIH harus dibuktikan dengan tindakan dan perbuatan, bukan sekadar diucapkan. Tapi gereja masa kini terjebak pada perangkap ini karena kita suka sekali memakai kata “kasih” itu seperti topeng, bukan kesejatian. Kasih yang sejati selalu memberikan satu inspirasi untuk orang bertindak di dalam hidupnya sehingga melahirkan tindakan-tindakan yang luar biasa. Kasih yang murni, tidak ada permainan sandiwara, itulah yang dituntut Tuhan untuk kita kerjakan. Dan itu menjadi sebuah keharusan. Kita bisa saja sepertinya mengasihi orang tetapi hati kita tidak. Jika begini, betapa jahatnya kita.
Kejujuran, keterusterangan, adalah sesuatu yang sangat menyakitkan, tetapi menyenang-kan bagi orang yang memiliki kebenaran, dan hidup dalam kebenaran. Hidup seperti itulah yang harus kita demonstrasikan. Dengan demikianlah kita bisa saling mengasihi sebagai saudara. Di situlah suasana dalam satu komuni-tas menjadi hidup karena saling mengisi dan saling menggairahkan, bukan lagi dipengaruhi faktor-faktor emosi, tetapi ikatan cinta-kasih. Itu mimpi dan kerinduan kita. Kita harus mendemonstrasikan bagaimana ikatan cinta kasih itu terbentuk antarkita, sehingga biarpun jumlah kita minoritas, tapi bermakna. Jangan malah sebaliknya, sudah kecil tapi ribut

melulu. Boleh saja kita kecil dari segi jumlah, tetapi di surga dipuji Tuhan karena penuh cita kasih.
Hidup dalam kebersamaan, menjadi satu keluarga di mana semua orang mengambil bagian, tahu tugas dan tanggung jawab di dalam keluarga itu. Apa bagianmu kerjakan, sehingga dengan demikian kasih punya tempat untuk bertumbuh bersama-sama. Tetapi ketika kita mencipta-kan berbagai kepin-cangan, yang bukan bagianmu kamu kerja-kan, yang bagianmu tidak kamu kerjakan, maka timbul ben-trokan, maka kita membunuh cinta kasih itu di dalam kehidupan. Ini penting kita pikir-kan, dan itulah yang akan menggelorakan kita, mem-buat kita menjadi rajin. Orang tidak mungkin tidak rajin kalau dia punya cinta kasih. Karena kasih, seorang ibu rela membanting tulang untuk anak-anaknya. Demi kasih, orang memiliki keberanian. Dalam peristiwa kebakaran, seorang ibu menerobos api, untuk menyelamatkan bayinya. Dia bisa mati tetapi tidak peduli dengan dirinya. Bagi dia jauh lebih terhormat mati demi bayinya atau mati berdua.
Lukisan-lukisan kasih itu memberikan kontribusi dan dampak di dalam kehidupan. Kasih mendorong kita bergairah untuk mau tahu banyak, menciptakan kerajinan-kerajinan yang terus menyala-nyala. Karena kasihlah apinya. Kasih adalah personal relationship kita dengan Tuhan. Kalau personal relationship ini tidak beres, kasih tidak menyala, akibatnya melayani pun kita kendor. Orang Kristen, jika ingat berkat Tuhan maka berapi-apilah dia melayani. Dia tidak akan berhitung, tapi akan melakukan apa saja, dan terus maju di dalam perjuangan untuk menyenangkan hati Tuhan. Kobaran itu harus terus menyala.
Rasul-rasul bekerja babak belur, masuk-keluar penjara tapi semangat mereka tidak pernah turun. Dari dalam penjara mereka masih menasihati orang di luar penjara. Begitu bergairah dan hebatnya, mereka terus maju dan tak pernah berhenti, bekerja menghadapi kesulitan kegetiran. Itulah gelora, ketika api cinta kasih itu menyala-nyala. Semakin mereka melayani orang karena cinta kasih, semakin mereka berkobar-kobar. Sampai-sampai Paulus mengucapkan kalimat: “Bagiku upah adalah ketika aku memberitakan Injil tanpa diupah”. Luar biasa. Kalau dipikir-pikir, bagaimana kita melakukan sesuatu tanpa imbalan, karena toh manusia bekerja selalu dengan pamrih. Nyaris kita tidak bisa terhindar dari pamrih, minimal kerja kita dihargai. Jika Rasul Paulus rela melayani Tuhan tanpa upah, itu karena keterikatan yang kuat pada surga, sehingga respon dia adalah karena kasih surga, dan pamrih dia adalah boleh menyenangkan Tuhan.
Pembaruan rohani
Dalam hidup ini, kalau ada persoalan yang sangat sulit, rasanya kesal sekali. Maunya sih jangan ada persoalan. Tapi kalau dipikir-pikir, mana mungkin hidup tidak ada persoalan? Persoalannya justru adalah bagaimana menghadapi dan melewati persoalan sehingga menjadi semacam tekanan yang menguji sejauh mana semangat kita melayani Tuhan. Sehingga ketika sedang sulit dan punya masalah pun kita tetap bersukacita. Bagaimana bisa? Karena ada pengharapan. Di atas bara persoalan kita bersukacita terhadap pengharapan. Kita maju karena ada pengharapan. Itu sebab kita mesti kuat melangkah, kalau tidak lilitan persoalan ini seperti lumpur hidup yang semakin kita bergerak, kita makin ditelan.
Satu kekhawatiran yang kita ijinkan menguasai diri kita, akan bertambah menjadi dua, tiga, dan akhirnya menenggelamkan. Mengabaikan dan melupakannya tidak bisa, karena akan semakin bertambah persoalan itu. Karena itu persoalan tidak bisa diselesaikan dengan ekstasi tetapi dengan katarsis. Katarsis itu semacam proses penyucian diri yang membawa pembaruan rohani, oleh kekuatan Tuhan sehingga kita sadar: “Oh Tuhan, engkaulah Tuhan dan juru selamatku, kekuatanku”.
Orang kadang-kadang bingung kalau menemukan Kristen sejati, yang sekalipun secara ekonomi susah, tetapi dalam menjalani hidup enteng-enteng saja. Hal itu karena dia memiliki kesukacitaan atas pengharapan, sehingga dia sabar dalam kesesakan. Dalam Alkitab tertulis: “Sabarlah menderita”. Karena itulah orang-orang Kristen berkobar, kuat dalam kesesakan, bertekun di dalam doa karena dia tahu Tuhan menolongnya. Maka cinta kasih tidak akan membuat kita menuntut pada Allah, tetapi cinta kasih membuat kita mengabdi pada Dia. Karena dia sudah mengasihi kita, maka kita akan mengabdi pada-Nya. Maka doa kita cuma satu: mampukan aku mengabdi pada-Mu. Dan pengabdian kita: siapa yang mencari kerajaan-Nya akan mendapat tambahannya. Itu janji Tuhan.
Jadi, mau sukses dan baik? Hidup saja sesuai kehendak Tuhan, jangan dibikin rumit-rumit. Bekal cinta kasih itu akan mendorong kita mencip-takan berbagai kemungkinan dan peluang.
(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Oleh: Pdt.Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

BS: Jika Berbuat Dosa, Jangan Lari dari Tuhan

KETIKA seseorang melakukan dosa, biasanya dia dihinggapi rasa takut terhadap Tuhan. Rasa takut pada Tuhan ini ada dalam dua perspektif: negatif dan positif. Tentang rasa takut dalam perspektif yang negatif, ada dalam Kitab Kejadian 3: 10. “Ia menjawab: ‘Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada di dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”
Itu perikop tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa. Dikatakan, manusia itu menjadi takut karena telanjang. Ini alasan yang kurang relevan. Apa hubungannya takut dengan telanjang? Telanjang itu biasa kok. Orang kalau mandi, kan telanjang. Tetapi, apa yang menyebabkan Adam menjadi takut kepada Tuhan sehingga dia harus bersembunyi? Ini takut yang negatif. Takut yang positif adalah takut yang membawa orang datang kepada Tuhan, bersujud di hadapan-Nya. Sementara Adam menghindari pertemuan dengan Tuhan. Di sini kita melihat bahwa rupanya kejatuhan ke dalam dosa itu adalah sumber pertama yang membuat manusia takut berhadapan dengan Tuhan. Sebaliknya, dalam ketidakberdosaan, sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, tidak ada rasa takut, karena pertemuan dengan Tuhan adalah sebuah kegembiraan, dan selalu dinantikan.
Takut karena dosa yang membuat orang melarikan diri dari Tuhan, itu tidak benar. Takut akan Tuhan yang membuat orang merusak dirinya, merusak lingkungan, mempersalahkan sekitarnya, itu tidak benar. Mari mencermati, apakah kita, saudara kita, atau teman kita ada pada posisi itu? Jika Anda merasa takut akan Tuhan sehingga takut untuk berdoa, lalu mencoba membunuh rasa takut itu dengan bersikap masa bodoh, lalu tidak mau tahu lagi akan kebenaran Tuhan, hati-hatilah. Ini bahaya yang perlu disikapi serius, karena bisa membawa kita hanyut makin dalam. Karena akan ada waktunya manusia tidak takut lagi kepada Tuhan sekalipun berbuat dosa, dan ini sangat mengerikan.
Ketika ada teman mengatakan kalau dirinya takut Tuhan karena berbuat dosa,
kita harus memperingatkan dia supaya jangan larut,membuat dia semakin lari jauh dari Tuhan. Kita harus mendorong dia berhenti sejenak menunduk malu dan mengakui dosa-dosanya, bukan lari dari Tuhan. Dalam kenyataan, banyak orang berbuat dosa, bukannya berhenti. Ada anak yang tadinya baik, berubah menjadi jahat. Dosa bisa mengubah sifat yang baik itu dalam sekejap. Karena tidak pernah cukup kebaikan seseorang untuk mengatasi dirinya dari benturan atau kehancuran dosa. Pimpinan Tuhanlah satu-satunya yang bisa membuat orang kuat, memproteksi dirinya dari godaan atau pengaruh dosa. Kalau hanya sekadar kebaikan perilaku, kedewasaan moral, itu tidak akan cukup kuat, dan akan jebol.

Makin najis
Orang yang melakukan dosa, mula-mula gelisah, bimbang terutama saat mendengar suara-suara dalam hatinya, yang berkata: “Kamu sudah bikin dosa, kembali pada Tuhan”. Lalu ada teriakan lagi: “Bagaimana mau kembali ke Tuhan, kan sudah bikin dosa kok malah kembali, mana kamu diterima, mana pantas ketemu Tuhan lagi”. Dan celakanya, biasanya orang cenderung mendengarkan suara kedua. Maka takutlah dia untuk bertemu Tuhan, lalu meninggalkan Tuhan. Tragis.
Jika orang semakin jatuh ke dalam dosa, ada kalanya makin kita benci. Nah waktu kita makin benci dia makin jatuh. Dia makin takut kembali pada Tuhan karena merasa makin najis. Rasa takut semacam ini bukankah sebenarnya juga pernah terjadi dalam hidup kita? Tapi hal seperti ini terjadi pada orang yang secara personal belum mengalami pertemuan pribadi dengan Tuhan. Orang yang sudah mengalami pertobatan, kalau sudah berbuat dosa, perasaan takut pada Tuhan biasanya bisa membawa dia kembali pada Tuhan. Karena itulah kita perlu bijak melihat setiap orang, dan sebaliknya juga perlu bijak memahami diri kita, supaya tidak terjebak pada perangkap itu.
Kadang orang yang takut kepada Tuhan karena berbuat dosa, ia lari menyembunyikan diri dan berkata, “Aku tidak layak bagi Tuhan”. Dia menghukum diri dengan berkata, “Sudahlah, ini salahku, ini risiko yang mesti kutanggung, sekalipun harus masuk neraka!” Sepertinya patriotik, punya rasa tanggung jawab. Dia mau menunjukkan kalau dirinya gentleman. Sudah berbuat dosa maka dia tanggung akibatnya. Semakin berkata seperti itu atau melarikan diri, semakin kau membunuh dirimu sendiri. Kau tidak sedang berbuat apa-apa, tidak sedang menolong apa-apa. Itu hanya kesombongan karena kurang mengenal Tuhan yang sejati. Dan bukan seperti itu yang diinginkan oleh Tuhan.
Kalau berbuat dosa lalu takut pada Tuhan, jangan melarikan diri, tetapi menaklukkan diri. Mendekat dan merendahkan dirilah pada Tuhan. Melarikan diri dari Tuhan ketika berbuat dosa, itu sama saja membunuh diri. Melarikan diri dari Tuhan, itu justru tidak bertanggung jawab. Yang bertanggung jawab adalah datang mendekatkan diri kepada Tuhan, menaklukkan diri kepada Dia. Jadi, takut pada Tuhan yang negatif yang membawa kita melarikan diri, tidak diperlukan. Rasa takut pada Tuhan seha-rusnya membawa kita datang dan meminta ampun dan belas kasih-Nya.
Ketika engkau terpuruk, semakin jatuh ke dalam dosa, sehingga ragu-ragu untuk kembali, takut ditolak Tuhan, jangan melarikan diri. Kembalilah kepada Dia, kepada kasih yang indah, yang manis, ajaib, dan luar biasa itu. Karena Dia yang kita takuti karena kita berbuat dosa, adalah Dia yang siap untuk mengampuni. Kembalilah jangan lari jauh. Jangan berhenti berdoa. Jangan berhenti membaca Alkitab, karena sudah dikatakan: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi akan diubah-Nya menjadi putih seperti salju.”

(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Oleh: Pdt.Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh:
1. Jasa Design Hotel, Villa, Spa, Resort, Landscape klik www.GunardiSaputra.com/Presiska atau hubungi Ardi di 08558827222

2.Peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222

3.Rekomendasi Saham klik www.GunardiSaputra.com

4.Promosi dengan Sendok Makan Stainless klik gl_trading.indonetwork.co.id
promosi Anda ya Sendok Makan atau Sendok Teh saja...

Friday, September 18, 2009

BS: Berani Melepas Hak, Itu Kekuasaan Sejati

PEMIKIRAN Kristus adalah suatu kekuatan yang sangat luar biasa, dan menjadi pola pikir satu-satunya di muka bumi, karena tidak pernah ada manusia berpikir seperti Kristus berpikir. Kristus berpikir dengan tidak mem-pertahankan kesetaraan-Nya dengan Allah… (Fil 2: 5-11). Artinya, Dia rela melepaskan atribut itu. Istilahnya “mengo-songkan diri”. Sementara se-mua orang, di dalam pemikiran-nya mau berkuasa. Adam jatuh ke dalam dosa karena ingin sama dengan Allah. Lucifer (malaikat) jatuh menjadi iblis karena ingin sama dengan Allah. Tetapi apa yang Yesus lakukan? Dia memang sudah sama dengan Allah, tetapi Dia rela melepaskannya. Ini pola pikir yang berlawan sekali dengan pola pikir dunia, melawan arus jaman.
Sejujurnya kita juga tidak suka dengan cara berpikir seperti ini. Mana bisa? Kita bisa dilecehkan orang. Tetapi panggilan kita sebagai murid Yesus justru untuk berani melawan arus itu. Alkitab mempersaksikan kepada kita, malaikat jatuh karena ingin sama dengan Allah. Adam jatuh, karena ingin sama dengan Allah. Tetapi, kenapa Yesus ditinggikan? Kenapa Dia tidak jatuh? Karena Dia mau direndahkan. Waktu Dia mengambil sikap mau menjadi rendah, menjadi manusia, itu bukan sebuah paksaan. Dia rela dan siap melakukan itu. Dia bukan seorang raja di dunia yang menjadi hamba. Dia bukan raja yang menjadi gembel. Dia lebih dari sekadar itu, sebab Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Raja dan gembel, bedanya antara bumi dengan langit. Tetapi Dia melintasi jauh daripada itu. Dia Allah yang menjadi manusia. Dan waktu menjadi manusia, Dia mengambil rupa seorang hamba, bukan raja. Kalau Dia menjadi manusia yang raja, itu juga rendah, karena toh Dia raja kekekalan.

Mestinya ini menjadi satu titik penting dalam pola pemikiran kita, membuat kita tidak melulu berorientasi kepada diri yang menciptakan berbagai kesera-kahan dan tidak mau mengalah, yang kemudian menciptakan kesulitan dan pertikaian. Kegai-rahan akan kekuasaan mestinya jangan banyak menguasai pikiran kita, sementara kita mengaku Kristen. Nah, supaya kekristenan kita aktual, bisa dipertang-gungjawabkan, dinikmati banyak orang, dan banyak orang bisa belajar, maka kita harus berani juga seperti Kristus: berani merendahkan diri.

Menyombongkan diri itu benih-benih keinginan berkua-sa. Dan keinginan berkuasa bukan hanya ada pada orang kaya saja, orang miskin juga. Itu juga tidak monopoli orang dewasa, anak-anak pun ingin berkuasa. Semua orang ingin tampak tinggi. Semua orang ingin lebih baik dari yang lain. Semua orang ingin tampak lebih luar biasa dari yang lain. Nah, ketika kita menjadi manusia yang bukan biasa-biasa saja, karena menjadi manusia yang dibalikkan citranya, menjadi seperti apa yang Allah kehendaki, yang sudah dikembalikan kepada hekaket gambar dan rupa Allah itu, maka kita akan menjadi manusia yang berbeda dengan jaman. Sehingga kita bukan manusia yang mau menggapai ketinggian, di mana kita menjadi pusat daripada pujian, tetapi justru mengambil suatu sikap yang sangat luar biasa, merendah, sehingga tidak menjadi pusat perhatian.

Mendemonstrasikan
Kita juga tidak sekadar merendahkan diri, tetapi harus berani melepas hak, memaafkan untuk menciptakan perdamaian. Yesus melepas hak-Nya, kemu-dian menjadi manusia, tetapi Dia menegur keras orang-orang berdosa, menelanjangi dosa. Tetapi Dia selalu membuka pintu pengampunan bagi orang yang percaya. Betapa ajaib dan benar pikiran Kristus itu. Justru ke-kuatan-Nya ada di dalam kerelaan untuk melepaskan kekuasaan. Dan kekuasaan sejati itu adalah kekuasaan yang tidak kita rengkuh untuk diri sendiri. Karena kekuasaan yang sejati itu adalah keberanian melepas diri, keberanian melepas hak.

Kristus tidak hanya mengatakan atau mengajarkan, tetapi sudah mendemonstrasikan bagaimana hidup yang bertanggung jawab itu. Karena itu penting bagi kita untuk melakukan apa yang dikehendaki Tuhan, sehingga ada kepuasan nilai karena mempunyai keberanian melepas hak. Hidup hanya bisa didapatkan, dan hanya bisa menjadi pengharapan, menjadi gairah yang menguatkan, kalau kita betul-betul bisa melepas seluruh ambisi, dan menggantinya dengan yang sesuai kehendak Tuhan.

Nah, perlawan arus dari semangat jaman, kita terobos seperti Kristus berpikir, sehingga kita harus menaruh pikiran atau perasaan yang terdapat juga di dalam Yesus, yang rela melepas semuanya untuk menggapai hal yang hina yang tidak terba-yangkan oleh manusia, bukan untuk Dia dan kepuasan-Nya, tetapi untuk menyelamatkan manusia. Kalau kita mampu berpikir ke bawah, mampu memperhatikan ke bawah, berani melepas hak, itulah kemenangan sejati, di situlah ada kemerdekaan dan kebebasan.

Oleh karena itu, pengharapan supaya Tuhan dimuliakan hanya ada kalau kita mau memainkan peran kita berpikir seperti Yesus berpikir. Kita turun ke bawah. Ketika turun ke bawah, biarlah di sana ada pengharapan kita karena Tuhan akan meninggi-kan kita dengan caranya yang luar biasa. Sehingga kita bisa mencatat berbagai peluang, ke-menangan yang membuat kita luar biasa di tengah kehidupan. Sehingga kita tidak saja menca-tat tetapi juga mencipta perbagai perubahan di mana Tuhan dimuliakan.
Kita berpikir seperti Kristus membuat kita mampu menuruni lembah, di mana harga diri kita tercabik-cabik tetapi kita menemukan kebenaran. Ini tak mudah, tetapi untuk itulah Kristus mati bagi kita, supaya kita mampu mengikut Dia. Tetapi alangkah indahnya, dan amat sangat luar biasa kalau kita mencapainya maka tahulah kita bahwa Yesus tidak pernah salah meminta pada kita. Yesus tidak pernah salah memerintahkan apa yang harus kita kerjakan. Yesus tidak pernah salah. Dia melakukan apa yang menjadi tuntutan dan kehendak Bapa.

Begitu pula kita, melakukan tuntutan-tuntunan yang Kristus tetapkan supaya kita seperti Kristus, berpikir seperti Dia berpikir. Itulah berpikir yang benar. Sehingga dengan ber-pikiran seperti Kristus kita bisa menyongsong, membangun kerendahan hati, menjadi titik kemenangan.v
(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Oleh: Pdt. Bigman Sirait

Info:
Jika Anda butuh peralatan makan Stainless Steel: Sendok Makan, Sendok Teh untuk usaha Anda (buka restoran atau catering) maupun untuk kegiatan promosi pemasaran Anda (pemberian hadiah atas produk dagangan Anda), hubungi: Ardi di 08558827222